Seorang Raja Yang Melarikan Diri
Jabalah Ibnul Aiham, seorang penguasa suku Ghassan pernah mengumumkan keislamannya. Kemudian ia mendatangi Umar Ibn Khattab dengan memakai pakaian kebesarannya. Umar menyambutnya dan menempatkannya pada tempat yang mulia.
Pada suatu hari ketika Jabalah berthawaf di seputar Ka’bah, tiba-tiba pakaiannya yang mahal terinjak oleh kaki seorang Arab dusun dari Bani Fazarah, sehingga ia menempeleng mukanya. Ketika si Arab dusun mengadu kepada khalifah Umar Ibn Khattab, maka ia memanggil Jabalah.
“Apakah engkau mau minta maaf kepadanya ataukah engkau mau dipukul olehnya seperti ketika engkau memukulnya?” kata Umar dengan nada sungguh-sungguh. “Mengapa engkau tidak membedakan antara seorang penguasa dengan rakyat biasa?” jawab Jabalah dengan nada sombong. ” kalian mempunyai kedudukan yang sama dalam Islam,” jawab Umar. ” Kalau begitu, aku akan masuk nasrani (kristen),” jawab Jabalah. ” Kalau engkau keluar dari Islam, maka lehermu harus dipenggal,” jawab Umar.
Ketika Jabalah melihat keseriusan Umar, maka ia minta diberi waktu hingga esok hari. Tetapi pada malam harinya, ia melarikan diri ke kota Konstatinopel dan menemui kaisar Heraklius.