Perilaku Cuci Tangan Efektif Pada Masyarakat Di Desa Jeumpa Kec. Sakti Kab. Pidie tahun 2013
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Cuci Tangan Efektif Pada Masyarakat Di Desa Jeumpa Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie Tahun 2013.
(Aina/Mirzal Tawi)*
Xv + 75 halaman + 13 Tabel + 3 Gambar + 8 Lampiran
ABSTRAK
Perilaku mencuci tangan adalah masalah sepele. Begitu sepelenya hingga banyak orang mengabaikannya. Perilaku cuci tangan pakai sabun juga merupakan intervensi kesehatan yang paling murah dan efektif dibandingkan dengan hasil intervensi kesehatan dengan cara lainnya dalam mengurangi resiko penularan berbagai penyakit termasuk Flu burung, cacingan dan diare terutama pada bayi, balita dan anak-anak. Adapun tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku cuci tangan efektif pada masyarakat Di Desa Jeumpa Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie tahun 2013 berdasarkan faktor pengetahuan, pendidikan, umur dan sumber informasi. Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan crossectional. Tehnik pengambilan sampel tehnik simple random sampling ,yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Jeumpa Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie sebanyak 91orang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 3 s/d 9 Agustus 2013 didapatkan perilaku cuci tangan efektif masyarakat mayoritas adalah baik (52,7%), Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara variabel prilaku cuci tangan efektif dengan variabel pengetahuan (P = 0,000), pendidikan (P = 0,013), umur (P = 0,004), dan sumber informasi (p = 0,048). Diharapkan kepada Puskesmas dan Dinas Kesehatan, untuk mengevaluasi masalah cuci tangan efektif dalam masyarakat serta membina masyarakat dan memberikan penyuluhan tentang cuci tangan efektif serta prilaku hidup bersih dan sehat.
Kata Kunci : Perilaku cuci tangan, pengetahuan , pendidikan, umur, sumber informasi
Daftar Pustaka: 38 (2001-2011), 8 jurnal, 3 online.
mau tanya… metode apa sajakah yang bisa kita lakukan untuk memberikan penyuluhan ke masyarakat yang mengena? kadang kalau penyuluhan saja kurang menarik?