🐫 BERQURBAN SESUAI TUNTUNAN SUNNAH (2)
” SAHKAH MENYEMBELIH HEWAN QURBAN MALAM HARI..?”
Para ulama berbeda pendapat mengenai berapa hari di bolehkannya melakukan penyembelihan udhhiyyah (hewan qurban).
a. Sebagian ulama menetapkan 3 hari dan ini adalah pendapat jumhur dari Madzhab Hanafiyah, Malikiyah dan Hanabilah Berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhyallahu anhuma.
أنَّ رَسولَ الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم نهى أن تُؤكَلَ لُحومُ الأضاحيِّ بعد ثلاثٍ
” Sesungguhnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam melarang untuk memakan daging qurban (menyembelih hewan qurban) setelah 3 hari. ” (HR. Bukhari no. 5574, Muslim no. 1970)
Tiga hari yang dimaksudkan adalah satu hari idul adha dan 2 hari tasyriq.
b. Dalam Madzhab Syafi’i menetapkan 4 hari. Satu hari idul adha dan 3 hari tasyriq. Berdasarkan hadits dari Jabir bin Muthim radhyallahu anhu.
عن جُبَيرِ بنِ مُطْعِمٍ رَضِيَ اللهُ عنه، عن النبىِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم أنَّه قال:((كلُّ مِنًى منحَرٌ، وكلُّ أيَّامِ التَّشريقِ ذَبْح
” Semua tempat di Mina adalah tempat penyembelihan dan semua hari-hari tasyriq adalah penyembelihan. ” (HR. Ahmad no. 16797. dishahihkan oleh Al Albany).
Syeikh Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin rahimahullah taala berkata mengenai waktu penyembelihan hewan qurban.
أصح الأقوال: أنَّ أيام الذبح أربعةٌ، يومُ العيد، وثلاثةُ أيَّامٍ بعده
” Pendapat yang paling benar mengenai hal ini adalah : Hari-hari penyembelihan qurban itu 4 hari. Satu hari id dan 3 hari-hari tasyriq ” (Lihat Kitab Syarhul Mumthi’ 7/460)
Adapun menyembelih hewan qurban pada malam hari, maka sepakat para ulama bahwa hal tersebut di bolehkan secara syar’i. Hal ini, di kembalikan kepada urf (kebiasaan kaum muslimin tempatan). Apabila, penyembelihan malam hari akan mendatangkan madharat atau fitnah, maka baiknya jangan di kerjakan malam hari.
Sebagaimana Al Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata :
قال الشافعي: ويذبَحُ في الليلِ والنهارِ، وإنَّما أكرَهُ ذبحَ الليلِ لئَّلا يُخطِئَ رجلٌ في الذَّبحِ أو لا يوجد مساكينُ حاضرون، فأما إذا أصاب الذَّبحَ ووجد مساكينَ فسواءٌ. ((الأم)) للشافعي (2/239). ويُنْظَر: ((المجموع)) للنووي (8/388)، ((روضة الطالبين)) للنووي (3/ 200).
” Menyembelih (hewan qurban) baik malam ataupun siang (di bolehkan). Hanya saja aku tidak menyukai penyembelihan di khawatirkan akan terjadi kesalahan ketika seseorang menyembelih pada waktu malam, dan juga tidak dapat di saksikan oleh orang-orang miskin. Maka, apabila seseorang benar melakukan proses penyembelihannya (pada malam hari) dan dapat di hadiri oleh orang-orang miskin, maka ini sama saja (sebagaimana di kerjakan pada waktu siang) ” (Lihat Kitab Al Umm 2/239)
والله تعالى أعلم