Fenomena Premium & Solar Subsidi
Allah Subhanahu wa Ta’ala firman:
{…يَحْسَبُهُمُ الْجاهِلُ أَغْنِياءَ مِنَ التَّعَفُّفِ…}
“…orang yang tidak tahu akan menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari meminta-minta…”. (QS. Al-Baqarah: 273)
Saudaraku!
Ayat ini menceritakan tentang keadaan orang-orang miskin dari kalangan shahabat Nabi…
Mereka adalah orang yang layak untuk dibantu benaran…
Namun, orang lain tidak mengetahui keadaan mereka, bahkan disangka mereka orang kaya…
Mengapa demikian?
Karena orang-orang miskin itu kaya jiwanya…
Mereka tidak mau meminta-minta…
Mereka tidak mau mengaku miskin walaupun benar adanya…
Karena mereka kaya jiwanya…
Duhai diri ini…
Betapa malu rasanya hidup di zaman manusia berebut menjadi pura-pura papa…
Seakan-akan tak cukup dengan yang telah ada…
Mengapa demikian?
Karena orang itu miskin mentalnya…
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
{لَيسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ}
“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya adalah hati yang selalu merasa cukup”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
{مَن كان الغِنَى في قلبِه ، فلا يَضُرُّه ما لَقِيَ من الدنيا ، ومَن كان الفقرُ في قلبِه ، فلا يُغْنِيهِ ما أُكْثِرَ له في الدنيا ، وإنما يَضُرُّ نَفْسَه شُحُّها}
“Barangsiapa kekayaan ada di dalam hatinya, maka tidaklah memudharatkan dirinya dari apa yang dia temukan (kekurangan) di dunia, dan barangsiapa kemiskinan ada di dalam hatinya, maka tidaklah menjadikan dirinya kaya (puas) dari apa yang telah banyak dia dapatkan dari dunia, akan tetapi sesungguhnya sifat bakhiln itulah yang memudharatkan dirinya”. (HR. Ibnu Hibban dengan sanad shahih).
Jadi, menurut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hakikat kaya dan miskin bukanlah karena banyak dan sedikitnya harta, melainkan dilihat dari karakternya…
Semoga Allah hindarkan kita dari golongan miskin mentalnya dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba yang kaya jiwanya, amin…
✍BNA, Kamis 8 Muharram 1442H/27 Agustus 2020M
ibnu Selian
http://t.me/hattaselian