Kisah Laba-laba, Kupu-Kupu dan Kancil
Suatu hari, kupu-kupu terbang kesana kemari di pinggir hutan. Banyak bunga disekitarnya bergoyang saat kupu-kupu lewat. Di balik pepohonan, ia bertemu Laba-laba dan Kancil. Laba-laba sedang membuat jaring, sementara Kancil makan dedauan.
” Selamat pagi, laba-laba dan Kancil,” balas kupu-kupu dengan gembira. ” Sedang apa kalian?”. ” Aku sedang membuat jaring, Kupu-kupu,” kata Laba-laba. ” Wah, besar sekali jaringmu. Hasil tangkapanmu pasti banyak malam ini,” seru kupu-kupu. Laba-laba tersenyum . ” Tidak, kupu-kupu,” kata Laba-laba merendah. ” Meskipun jaringku besar, terkadang tak satupun nyamuk dan serangga yang hinggap di jaring ku. Berbeda sekali denganmu, Kamu bisa menghisap madu sebanyak-banyaknya.” ” Betul kata Laba-laba,” imbuh Kancil. ” Terkadang akupun jarang mendapatkan daun dan buah-buahan segar.” Kupu-kupu tersenyum malu. ” Tidak juga, apabila bunga sedang gugur, aku kesulitan mendapatkan makanan. Aku harus terbang cukup jauh untuk mencari bunga yang lebih segar.” Kupu-kupu ingat, sebentar lagi musim panas sehingga banyak bunga yang akan layu. ” Tidak apa-apa, kupu-kupu. Tak perlu sedih.Setiap hari, kita bekerja agar dapat mendapatkan makanan. Meskipun susah, kita harus menjalani nya,” kata Kancil. ” Betul perkataan Kancil,” tambah laba-laba. ” Baiklah, teman. Aku pergi dulu. Aku mau melanjutkan mencari bunga yang segar. Kalian selamat bekerja mencari makanan juga.” Kupu-kupu berpamitan, lalu menghilang diantara pepohonan. Mereka berpisah dan melanjutkan aktifitasnya masing-masing.
Sumber : Anak Cerdas, CV Anak Teladan, Tangerang.