MASJID TEUNGKU DI PUCOK KRUENG (MASJID BEURACAN)

Masjid tua berusia 394 tahun itu berdiri kokoh meski banyak bangunan di sekitarnya rusak saat gempa 6,5 SR menguncang Pijay pada bulan Desember tahun 2016. Tiang penyangga dan atap yang terbuat dari kayu masih bagus. Hanya saja, beberapa kontruksi terbuat dari beton mengalami retak dan roboh.

Terletak di Desa Beuracan, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Masjid Teungku Di Pucok Krueng Beuracan, dibangun pada 1622 masehi.

Pada sebuah prasasti yang terpasang di sebelah kiri pintu masuk masjid tertulis: MASJID TEUNGKU DI PUCOK KRUENG. MESJID INI DIBANGUN OLEH TEUNGKU MUHAMMAD SALIM PADA TAHUN 1622 M, PADA MASA PEMERINTAHAN SULTAN ISKANDAR MUDA. TEUNGKU MUHAMMAD SALIM MERUPAKAN SEORANG ULAMA DARI MADINAH YANG DATANG KE DAERAH MEUREUDU BERSAMA TEUNGKU JAPAKEH DAN MALEM DAGANG DALAM RANGKA PENGEMBANGAN ISLAM. TEUNGKU MUHAMMAD SALIM MENETAP DI HULU SUNGAI PUCOK KRUENG SEHINGGA BELIAU MEMILIKI GELAR/ LAQAB TEUNGKU DI PUCOK KRUENG. MESJID INI DIRENOVASI OLEH MASYARAKAT PADA TAHUN 1947 M. TAHUN 1990 OLEH BIDANG PERMUSEUMAN SEJARAH KEPURBAKALAAN KANWIL DEPDIKBUD PROVINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH MESJID INI DI PUGAR DENGAN MEMPERBAIKI DINDING MENGGANTI BEBERAPA TIANG DAN ATAP YANG RUSAK.

Pembangunan Masjid Teungku Di Pucok Krueng ini dilaksanakan secara bergotong royong dengan mencari kayu di pengunungan Meureudu. Proses pembangunan Masjid membutuhkan waktu selama 2 tahun Masjid ini terletak pada area (TB) Tanah Timur Barat 75 meter dan (TU) Utara Selatan 56 meter, tepatnya di pinggir jalan raya lintas Banda Aceh ke arah Medan atau dikenal dengan Masjid Simpang Beuracan, Gampong Kuta Trieng, Kecamatan Meureudu Provinsi Aceh. Masjid berdiri diatas tanah yang Luas keseluruhan 1.800 m², dengan status tanah wakaf, dengan luas bangunan 300 m². dan letak dengan posisi secara geografis UTM : N 05º14’02.18” E 0961º17’04.13”.

Masjid ini terbuat dari kayu dengan atap seng dengan bentuk tumpang 3 dan mempunyai kubah. Masjid ini juga masih aktif digunakan oleh masyarakat setempat walaupun sudah ada masjid yang baru.

Bangunan Masjid ini terdiri 16 tiang dan yang dipakai 12 tiang penyangga atap pertama pada sisi Masjid, 4 tiang penyangga atap, Masjid ini terbuat dari kayu dan beratap seng, hanya berapa kontruksi yang terbuat dari beton yang mengalami retak dan roboh akibat gempa antara lain dinding Masjid pada sisi barat

Menurut keterangan warga setempat bahwa ada 4 masjid yang dibangun oleh Tgk. Abdussalim ini, yaitu di Meureudu terdapat tiga masjid termasuk Masjid Beuracan, Masjid Batei dan Masjid Madinah sedangkan satu lagi Masjid Guci Rumpong berada di Lampoh Saka Kecamatan Peukan Baro Kabupaten Pidie, dimana disana juga terdapat guci rumpong yang memiliki sejarah panjang.

Berikut cuplikan foto Masjid Teungku Di Pucok Krueng (Masjid Beuracan)👇👇👇

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *