Konsep MOTIVASI

Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut.  Motivasi dari luar adalah motivasi yang  pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara motivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.(Abi Hasna, 2010).

Menurut Syaputra (2010), motivasi adalah kerakteristik psikologis manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu.

Sedangkan menurut Hidayat (2009), Motivasi adalah tingkah laku yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Motivasi ini menjadi proses yang dapat menjelaskan mengenai tingkah laku seseorang dalam melaksanakan tugas tertentu.

Soeroso (2003), menyebutkan bahwa motivasi adalah satu set atau kumpulan prilaku yang memberikan landasan bagi seseorang untuk bertindak dalam suatu cara yang diarahkan kepada tujuan spesifik tertentu.

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktifitas belajar.(Dewantoro, 2010).

  •   Teori –Teori Motivasi
  • Ada empat teori motivasi adalah sebagai berikut :
  • Teori Kebutuhan

Teori kebutuhan memfokuskan pada yang membutuhkan orang untuk hidup berkecukupan. Dalam praktiknya, teori kebutuhan berhubungan dengan bagian pekerjaan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seperti itu.

  • Teori Keadilan

Teori keadilan didasarkan pada asumsi bahwa faktor utama dalam motivasi pekerjaan adalah evaluasi individu atau keadilan dari penghargaan yang diterima. Individu akan termotivasi kalau mereka mengalami kepuasan dan mereka terima dari upaya dalam proporsi dan dengan usaha yang mereka pergunakan.

  • Teori Harapan

Menyatakan cara memilih dan bertindak dari berbagai alternatif tingkah laku, berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang diperoleh dari tiap tingkah laku.

  • Teori Penguatan

Teori penguatan menyangkut ingatan orang mengenai pengalaman rangsangan respon konsekuensi. Menurut teori penguatan,seorang termotivasi kalau dia memberikan respon pada rangsangan dalam pola tingkah laku konsisten sepanjang waktu.(Nursalam, 2002).

  • Motivasi Menurut Bentuknya
  • Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang datangnya dari dalam diri individu, biasanya muncul dari prilaku yang dapat memenuhi Kebutuhan manusia sehingga menjadi puas.
  • Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang datang dari luar individu yang merupakan pengaruh dari orang atau lingkungan. Prilaku yang dilakukan dengan kekhawatiran, kesangsian apabila tidak tercapai kebutuhanTop of Form
  • n.
  • Motivasi terdesak yaitu motivasi yang muncul dalm kondisi terjepit dan munculnya serentak serta menghentak dan cepat sekali.(Syaputra, 2010).
  •   Unsur-Unsur Motivasi
  • Tujuan

Manusia  adalah  makhluk  bertujuan, meski tidak ada manusia yang mempunyai tujuan   yang benar-benar  sama. Demikian  juga sama halnya dengan organisasi. Idealnya semua  manusia organisasional  memiliki  motivasi  tinggi   dan  ada   kesadaran   dalam   diri   mereka  

bahwa  tujuan organisasi adalah bagian dari tugas keorganisasian dan juga tujuan hidupnya.

  • Kekuatan dari Dalam Diri Individu

Manusia adalah insan yang memiliki energi, apakah itu energi fisik, otak, mental dan spiritual dalam arti luas. Kekuatan ini berakumulasi dan menjelma dalam bentuk dorongan batin seseorang untuk melakukan sesuatu dengan baik dan benar.

  • Keuntungan

Manusia bekerja ingin mendapatkan keuntungan adalah manusiawi, meski harus dihindari sikap yang hanya ingin bekerja manakala ada keuntungan langsung (direct profit) yang akan diperolehnya. Rasa dekat terhadap kebutuhan, keinginan memperoleh imbalan, rasa ingin meningkatkan diri dan seperangkat keinginan mencari keuntungan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan aktivitas manusia. (Agungpia, 2010).

  •  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya motivasi belajar diantaranya  

   adalah :

  1. Cita-cita atau aspirasi mahasiswa

Suatu keinginan atau cita-cita akan terpenuhi apabila diiringi
dengan usaha. Suatu usaha merupakan salah satu bentuk adanya motivasi yang bisa datang dari diri sendiri maupun orang lain.

  • Kemampuan mahasiswa

Keinginan seorang mahasiswa untuk belajar pasti diiringi dengan
kemampuan atau kecakapan yang dimilikinya agar dapat tercapai tujuan yang diinginkan.

  • Kondisi mahasiswa

Kondisi adalah suatu keadaan yang melingkupi diri mahasiswa, dimana kondisi mahasiswa ini terdiri dari dua macam yaitu kondisi jasmani dan rohani.

  • Kondisi lingkungan mahasiswa

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar kita,
baik yang bersifat abstrak maupun konkrit. Salah satu bentuk lingkungan yang ada di sekitar mahasiswa diantaranya tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan di masyarakat. (Ratnawati, 2011).

Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :

                        1. Faktor Ekstern

  • Lingkungan kerja
    • Pemimpin dan kepemimpinannya
    • Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
    • Dorongan

2. Faktor Intern

– Pembawaan individu

– Tingkat pendidikan

– Pengalaman masa lampau

– Keinginan atau harapan masa depan.

Sumber lain mengungkapkan, bahwa didalam motivasi itu terdapat suatu rangkaian interaksi antar berbagai faktor. Berbagai faktor yang dimaksud meliputi :

  1. Individu dengan segala unsur-unsurnya : kemampuan dan ketrampilan, kebiasaan, sikap dan sistem nilai yang dianut, pengalaman traumatis, latar belakang kehidupan sosial budaya, tingkat kedewasaan, dsb.
  2. Situasi dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai rangsangan: persepsi individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam keja itu sendiri, persepsi bagaimana kecakapannya terhadap kerja, kemungkinan timbulnya perasaan cemas, perasaan bahagia yang disebabkan oleh pekerjaan.
  3. Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu terhadap pelaksanaan pekerjaannya.
  4. Pengaruh yang datang dari berbagai pihak : pengaruh dari sesama rekan, kehidupan kelompok maupun tuntutan atau keinginan kepentingan keluarga, pengaruh dari berbagai hubungan di luar pekerjaan.
  5. Reaksi yang timbul terhadap pengaruh individu.
  6. Perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu.
  7.  Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan tujuan.(Disinih, 2009).

Belakangan Herzberg (1959) menyebut tiga kebutuhan terendah dalam Hirarki kebutuhan Maslow, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, dan kebutuhan sosial, sebagai faktor ketidakpuasan (dissatisfaction), artinya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut hanya akan menghindarkan seseorang dari ketidakpuasan, namun tidak menghasilkan kepuasan. Sementara dua kebutuhan lainnya, yaitu kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri, disebut sebagai faktor kepuasan (satisfaction) yang akan menghasilkan perasaan puas atau tidak puas (no satisfaction), jadi bukan ketidakpuasan. Faktor yang pertama selanjutnya disebut faktor pemeliharaan (hygiene faktor) sedangkan yang kedua faktor motivasi (motivasional factor). Dari sudut pandang lain, faktor pemeliharaan dapat juga disebut sebagai faktor intrinsik yaitu faktor dalam diri manusia, berupa sikap, kepribadian, pendidikan, pengalaman, pengetahuan, dan cita-cita. Sedangkan faktor motivasi  luar dapat disebut sebagai faktor ektrinsik yaitu faktor motivasi dari luar diri manusia, berupa kepemimpinan, dorongan, dan kondisi lingkungan.

Dalam pendekatan sistem, Lewin (1939) mengatakan bahwa prilaku manusia (behavior) merupakan fungsi dari manusianya sendiri (person) dan lingkungannya (environment) fungsinya dapat ditulis sebagai berikut :

B = f (P, E)

   Dimana :

B = prilaku manusia (behavior)

P = manusia (person)

E = lingkungan (environment)

            Jika pendekatan Lewin ini dikombinasikan dengan teori Herzberg, maka dapat dikatakan bahwa prilaku manusia dipengaruhi oleh faktor manusia, yaitu faktor dalam diri orang tersebut (intrinsik) dan faktor dari luar diri orang tersebut (ektrinsik). (Pujadi, 2007).

            Hasil penelitian Pujadi (2007), tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa: Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia, dijelaskan adanya hubungan yang signifikan antara motivasi belajar mahasiswa dengan faktor intrinsik serta faktor-faktor ektrinsik dalam lingkungan belajarnya, empat variabel diantaranya yaitu faktor intrinsik, kualitas dosen, materi kuliah, dan metode perkuliahan, terbukti tingkat signifikan. Sedangkan hubungan motivasi  belajar mahasiswa dengan dua variabel lainnya, yaitu ruang kuliah, dan fasilitas perpustakaan, terbukti tidak signifikansi.

Richard M. Ryan dan Edward L. Deci (2000 dalam Compton,     2005: 35) menyatakan bahwa individu-individu yang termotivasi secara intrinsik cenderung memperlihatkan penguatan dalam tampilannya, meliputi ketahanan, kreativitas, self-esteem, vitalitas, dan kesejahteraan  umum  apabila dibandingkan dengan individu-individu yang termotivasi oleh rewards eksternal. Seorang mahasiswa diharapkan dapat menumbuhkan dan mengembangkan/memiliki motivasi yang bersifat intrinsik. Tuntutan pendidikan tinggi mengharapkan mahasiswa untuk dapat belajar secara mandiri, tidak tergantung pada orang lain, dan self-motivated (Witriani, 2007).

Variabel motivasi diperoleh melalui pertanyaan pada kuesioner tentang karakteristik responden. Untuk kepentingan analisa pada penelitian ini, variabel motivasi diubah menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu:

  1. Baik      : 3,50 – 4 
  2. Sedang  : 2,50 – 2,49    
  3. Kurang  : 1 – 2,49

Untuk mengetahui motivasi pada mahasiswa/i penelitian ini menggunakan kuesioner yang diadopsi dari Khairani, Yul, http://yulpunya.blogspot.com/2011/06/contoh-angket-motivasi.html   (2011) dan domodifikasi sesuai dengan konteks variabel yang diteliti, setiap pertanyaan pada kuesioner  jawabannya adalah sangat tidak setuju =1, tidak setuju  = 2, setuju = 3, sangat setuju = 4. Perkategorian motivasi berdasarkan teori yang dikemukan oleh Hariyono (2010), yaitu  jika 3,50 – 4 = baik  , 2,50 – 2,49 = sedang ,1 – 2,49 = kurang.

Referensi :

Abihasna, 2010, Definisi Motivasi, dari : http://www.squidoo.com/definisi-motivasi 

 Agungpia, 2010, Motivasi, dikutip dari http://agungpia.multiply.com/journal/item/62/Motivasi_Unsur_Tipe_dan_Tautannya_dengan_Kepemimpinan.

Dewantoro, Ilham, 2010, Motivasi Belajar dari : http://wordpress.com/2010/12/02/motivasi/

Disinih, Janah, 2009, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dari: http://janetniez.blogspot.com//faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

Hariyono, 2011, Model ARCR Keller, dari : http://www.org/2010/10/model-arcs-keller.html

Hidayat, R  Dede, 2009, Ilmu Prilaku Manusia Pengantar Psikologi Untuk Tenaga Kesehatan, Trans Info Media, Jakarta

Khairani, Yul, 2011, Contoh Angket Motivasi, dari : http://yulpunya.blogspot.com/2011/06/contoh-angket-motivasi.html    

Pujadi, Akro, 2007, Faktor-faktor  yang Memepngaruhi Motivasi Belajar Studi Kasus : Universitas Bunda Mulia, Bussines dan Jurnal Bunda Mulia, Vol 3, No 2,

Roatib, Ali., Suhartini., Supriyadi., 2007, Hubungan Karakteristik Perawat dengan Motivasi Perawat Dalam Komunikasi Teurapeutik, Jurnal Vol 1, No 1,

Ratnawati, 2011, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dari : http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137378-unsur-unsur-yang-mempengaruhi-motivasi

Sunaryo, 2004, Psikologi untuk keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Soeroso, Santoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia Dirumah Sakit Suatu Pendekatan Sistem, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta

Syaputra, Andi Risky, 2010, Motivasi,dari : http://www.scribd.com/Andi_syaputra_

Winardi, J, 2002, Motivasi Dan Permotivasian dalam Manajemen, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta

Winchester, 2010, Pengertian Motivasi dari : http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2024159-pengertian-motivasi/

Witriani, 2007, Instrumen Pengukuran Motivasi dan Rancangan Intervensi, Jurnal Fakultas Psikologi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *