SERBA SISA
Shalat hanya SISA kesibukan,
Sedekah hanya SISA belanja dan jajan,
Dzikir hanya SISA obrolan,
Baca Al Qur’an hanya SISA online dan sms-san,
Mencari ilmu hanya SISA main dan jalan-jalan.
SISA, SISA… serba SISA !!.
Apa kita termasuk kategori sisa??
Allah Membenci Orang Yang Pandai Urusan Dunia Tapi Bodoh Urusan Akhirat.
Rasulullah shallallahu ’alaihiwasallam bersabda,
إِنَّ اللهَ تَعَالىَ يُبْغِضُ كُلَّ عَالِمٍ بِالدُّنْيَا جَاهِلٍ بِالْآخِرَة
“ Sesungguhnya Allah ta’ala membenci orang yang pandai dalam urusan dunia namun bodoh dalam perkara akherat”.
(HR. Al-Hakim, dishahihkan oleh al-Albani)
Sebagian orang, mereka sangat mahir dalam urusan duniawi.
Hanya dengan memegang sedikit perhiasan emas, mereka bisa tahu apakah ini emas asli ataukah palsu.
Kalau asli maka berapa karat kadarnya, dan seterusnya.
Juga sebagian orang jika ditunjukkan sebuah motor, dia bisa tahu detil motor ini keluaran tahun berapa, jika dijual kira-kira laku berapa, dan seterusnya.
Juga sebagian orang sangat paham detil nama pemain sepak bola, posisinya sebagai apa, musim depan dia kemungkinan dijual ke mana, berapa kira-kira harga transfernya, dan seterusnya.
Padahal tidak ada manfaatnya untuk dia, bahkan manfaat duniawi sekalipun tidak ada.
Namun…
Ketika ditanya, apa yang harus dilakukan ketika lupa bilangan rakaat shalat, kita bingung menjawabnya.
Ketika ditanya bagaimanakah melakukan tayammum yang benar ketika tidak ada air, kita kebingungan.
Ketika ditanya bagaimanakah ketentuan meng-qashar dan Jama’ shalat ketika mereka bepergian jauh, kita tidak tahu.
Ketika ditanya bagaimanakah mereka harus membayar zakat mal, kita pun tidak mau tahu.
Mungkin inilah potret-potret diri kita, termasuk penulis sendiri, yang begitu bersemangat dengan gemerlap duniawi dan kemewahan di dalamnya, namun lalai dengan kehidupan akhirat dan sarana-sarana yang bisa mengantarkan kita untuk bahagia di akhirat.
Bukan berarti ilmu duniawi itu tidak penting dan tidak ada manfaatnya. Bukan demikian.
Karena kalau ilmu duniawi tersebut bermanfaat, dan kita pun belajar dengan niat yang benar, maka insyaa Allah berpahala.
Yang kita sesali hanyalah ketidakadilan dan ketimpangan dalam menyikapi ilmu agama, yang hanya mendapatkan waktu-waktu sisa dari kehidupan kita.
Atau bahkan tidak ada alokasi waktu sama sekali untuk mempelajarinya.
Untuk kita renungkan dan introspeksi pada diri diri kita