Kisah Burung Hudhud

Burung hudhud hidup pada jaman Nabi Sulaiman. Kisahnya ada dalam al-Qur’an.

“Dan ia memeriksa burung burung lalu berkata, “Mengapa aku tidalk melihat hudhud, apakah ia termasuk yang tidak hadir. Sungguh aku benar benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas. Maka tidak lama kemudian, lalu ia berkata: Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba’ suatu berita penting yang diyakini.” (QS an-Naml [27]:20-22).

Berikut kisahnya

Nabi Sulaiman adalah seorang nabi dan raja yang saleh. Allah memberi mukjizat kepadanya yaitu bisa memahami bahasa binatang dan menundukkan bangsa Jin. Beliau sangat berwibawa dan penuh kasih sayang.

Burung hudhud adalah burung peliharaan Nabi Sulaiman. Burung hudhud ditugaskan Nabi Sulaiman untuk mencari informasi tentang keadaan sekeliling. Suatu hari, burung hudhud diperintahkan Nabi Sulaiman untuk mencari informasi tentang sesuatu yang belum diketahuinya. Tanpa berpikir panjang, burung hudhud pun terbang menuju Yaman. Hingga ia pun sampai di sebuah negeri bernama Saba’. Di negeri tersebut, terdapat sebuah istana megah yang dijaga sangat ketat. Dipimpin oleh seorang ratu yang cantik dan bijaksana. Sayangnya, rakyat negeri itu menyembah Matahari. Burung hudhud merekam setiap kejadian dan informasi yang terjadi di negeri Saba’.

Setiap informasi itu akan ia laporkan kepada Nabi Sulaiman. Setelah semua informasi lengkap, burung hudhud pulang dan melaporkan semua informasi tersebut. “Kembalilah ke negeri Saba’ dengan membawa surahku ini. Lalu perhatikan apa yang akan ia lakukan setelah menerima surah ini,” pesan Nabi Sulaiman kepada burung hudhud. Keesokan harinya, burung hudhud terbang kenegeri Saba’ dengan menembus angin yang sangat kencang. Setibanya di negeri Saba’, burung hudhud menyelinap masuk ke kamar Ratu Bilqis dan menjatuhkan surah tepat di kepala Ratu Bilqis.

Surah yang dikirimkan Nabi Sulaiman berisi ajakan kepada Ratu Bilqis dan rakyatnya untuk beriman kepada Allah. Setelah Ratu Bilqis benar-benar memikirkannya dan melihat keindahan agama yang dianut Nabi Sulaiman, akhirnya Ratu Bilqis pun memeluk agama Islam.

Berdasarkan dari kisah tersebut diatas banyak yang kemudian bertanya, seperi apakah bentuk burung hud hud? Dimanakah dapat menemukan burung ini? Apakah dapat ditemukan di Indonesia?

Burung hud hud nyatanya dapat dijumpai di Indonesia, namun terbatas di Sumatera dan Kalimantan saja. Mereka kadang mendatangi Indonesia untuk bermigrasi saat daerah asalnya mengalami musim dingin.

Hud-hud merupakan nama yang disebutkan dalam Al Quran, sedangkan nama lokalnya sendiri adalah hupo tunggal. Dalam bahasa inggris dia disebut dengan sebutan eurasian hoopoe dan memiliki nama ilmiah Upupa epops.

Deskripsi dan Kebiasaan Hudhud

Sangat mudah mengenali burung hud hud karena memiliki ciri fisik yang sangat mencolok. Dia memiliki paruh yang panjang dengan jambul panjang pula. Dari kepala leher dada dan punggung berwarna coklat dengan ujung jambul hitam. Sayap dan ekornya kombinasi antara warna hitam dan putih berselang-seling.

Ukuran 30 cm, agak lebih besar dari burung merpati. Dia akan menggerakkan kepalanya dengan mengangguk-angguk saat bersuara, “hup-hup-hup” begitulah kira-kira suaranya. Ketika akan hinggap di pohon atau ketika merasa ada bahaya yang mendekatinya, dia akan mengangkat jambulnya sebagai tanda waspada. Predator hud hud umumnya adalah burung pemangsa seperti elang dan alap-alap.

Burung ini aktif beraktifitas di lahan terbuka yang lembab. Dia akan menusuk-nusukkan paruhnya yang panjang di tanah untuk mencari makanan berupa serangga. Sarangnya adalah lubang-lubang di pohon maupun tebing yang melindunginya dari terik matahari dan hujan.

Persebaran dan Ras

Terdapat 9 ras burung hupo dengan persebaran sebagai berikut :
1. Upupa epops, dapat ditemukan di Afrika barat laut, Eropa Timur, China, dan India.

2.Upupa senegalensis, dapat ditemukan di Aljazair, Senegal, Ethiopia, dan Somalia.

3.Upupa major, dapat ditemukan di Mesir, Sudan Utara, dan Chad.

4.Upupa waibeli, dapat ditemukan di Kamerun, Zaire, Uganda, dan Kenya.

5.Upupa africana, dapat ditemukan di Zaire tengah hingga Kenya, dan the cape Afrika di selatan.

6.Upupa marginata, dapat ditemukan di madagaskar.

7.Upupa saturata, dapat ditemukan di Rusia, Jepang, China, dan Tibet.

8.Upupa longirostris, dapat ditemukan di Bangladesh, China Selatan, Malaysia, Sumatera, dan Indochina.

9.Upupa ceylonensis, dapat ditemukan di Pakistan, India, dan Sri Langka.

Agama yahudi melarang penganutnya memakan daging burung hud hud seperti disebutkan dalam kitab agama yahudi. Burung ini telah menjadi burung nasional Israel sejak tahun 2008. Burung ini juga muncul dalam lambang Universitas Johannesberg Afrika Selatan.

Berikut beberapa fakta menarik seputar burung hudhud.

1. Menjadi simbol nasional Israel sejak 2008

Berdasarkan pemungutan suara yang dilakukan puluhan ribu orang Israel, burung hudhud akhirnya resmi terpilih menjadi lambang nasional negara Israel sejak 2008. Kandidat selain burung hudhud dalam pemilihan tersebut, yaitu bulbul, warbler, dan finch.

2. Mereka tinggal di dalam lubang-lubang pohon, tebing, dan dinding

Tidak seperti burung lain, yang membuat sarangnya dengan cara mengumpulkan ranting-ranting dan menemukan sudut yang tepat di cabang pohon, burung hudhud menemukan rumahnya dengan mencari lubang di batang pohon, tebing, dan dinding.

Kemudian, burung hudhud betina akan diam di dalam sarangnya dan menutup sarang dengan hanya menyisakan sedikit celah bagi burung papa untuk membawa makanan. Uniknya, hudhud betina dan anak-anaknya memiliki kemampuan mengeluarkan bau busuk guna menangkal predator yang memungkinkan mereka tetap aman di dalam sarangnya.

3. Sejak masih kecil, burung hudhud sudah mampu menjaga dirinya sendiri dari predator
Selain bisa menghasilkan bau busuk, anak-anak burung hudhud juga mampu menangkal predator dengan cara mengarahkan kotoran mereka secara strategis. Hudhud muda menggunakan paruh dan sayapnya untuk melawan penyusup, bahkan membuat suara mendesis yang mampu membuat predator merasa terancam.

4. Saat migrasi, mereka bisa terbang dengan jarak yang cukup jauh

Burung ini bersarang dan tinggal di Israel. Akan tetapi, jika musim dingin tiba, populasi burung ini akan bermigrasi hingga ke India barat dan di seluruh Afrika tengah dan timur. Beberapa populasi hudhud telah beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya dan memiliki subspesies.

5. Paruh merupakan bagian terpenting untuk membantu mereka bertahan hidup

Paruh burung hudhud yang panjang dan agak bengkok memungkinkannya mencari makan melalui tumbuh-tumbuhan, menggali tanah untuk menemukan serangga untuk dimakan, dan dengan cepat memberi makan anak-anaknya di tengah penerbangan.

Burung hudhud juga menggunakan paruhnya secara agresif dalam perkelahian teritorial. Mereka juga bisa menyerang serangga dengan ganas dan langsung mencabik-cabik bagian sayap, kaki, dan bagian lain yang sekiranya tidak dapat mereka makan.

Referensi :

https://muslim.okezone.com/amp/2020/06/08/614/2226171/kisah-burung-hud-hud-yang-disebut-dalam-alquran

https://umroh.com/blog/kisah-nabi-sulaiman-dan-burung-hud-hud/?amp

https://www.edubio.info/2018/03/seperti-apa-burung-hud-hud.html?m=1

https://www.idntimes.com/science/discovery/amp/eka-amira/fakta-unik-burung-hudhud-c1c2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *