Gunung Emas Di Kongo, Tanda Akhir Zaman. Begini Penjelasannya!

Viral!!!Sebuah video menunjukkan adanya gunung emas di Kongo yang telah ditemukan. Ratusan orang membanjiri gunung di Lumihi, di Provinsi Kivu Selatan, Kongo, menyusul penemuan biji emas pada akhir Februari, dengan video dari tempat kejadian menunjukkan orang-orang menggali tanah dengan sekop dan menggunakan tangan mereka mencoba mengambil tanah berharga itu.

Dilansir Unilad, membenarkan bahwa video tersebut berasal dari Republik Demokratik Kongo Afrika. Ya, gunung ini berada di Luhihi, di Provinsi Kivu Selatan, Kongo, mempunyai kandungan 60% hingga 90% ’emas.

Adanya gunung emas di Kongo sejatinya bukan sesuatu yang baru di negara tersebut. Pasalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa pun mengakui Kongo merupakan negara yang mempunyai kandungan emas yang tidak murahan.

Seperti dilansir dari HindustanTime, Tahun lalu, Kelompok Ahli PBB mengatakan bahwa provinsi Kivu Utara, Kivu Selatan dan Ituri memproduksi resmi lebih dari 60 kilogram emas artisanal pada 2019, namun mengekspor lebih dari 70 kg, menunjukkan produksi yang tidak dilaporkan secara besar-besaran pastinya tidak tercatat.

Pihak berwenang di Republik Demokratik (RD) Kongo langsung menutup tambang emas, setelah viralnya video ribuan orang ramai-ramai menggali situs tersebut dengan sekop.

Penutupan tambang diumumkan oleh Menteri Pertambangan Kivu Selatan, Burume Muhigirwa pada Senin (1/3/2021).

Video gunung emas ini viral setelah seorang jurnalis lepas bernama Ahmad Algohbary mengunggahnya di Twitter.

“Sebuah video dari Republik Kongo mendokumentasikan kejutan terbesar bagi beberapa penduduk desa di negara ini, ketika seluruh gunung yang dipenuhi dengan emas ditemukan! Mereka menggali tanah di dalam endapan emas dan membawanya ke rumah mereka untuk membersihkan kotoran & mengekstraksi emas,” tulis Ahmad Algohbary.

Jurnalis BBC London itu saat ditanya mengaku bukanlah dirinya yang merekam video yang diunggahnya di Twiiter itu.

Menurutnya, sebelum dia mengunggah video itu, ia mengatakan video tersebut sudah terlebih dulu tersebar di media sosial dan salah satu pengunggahnya yaitu kanal YouTube bernama 2nacheki.
Kasus ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia.

GUNUNG emas di Kongo ini viral karena dikaitkan dengan tanda akhir zaman.
Bahkan banyak kalangan muslim di Kongo mengaitkan dengan hadist-hadist tentang akhir zaman, persoalan Sungai Eufrat yang akan menyibakkan gunung emas terus menjadi berbincangan hangat.

NAMA sungai Eufrat telah disebutkan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sebagai salah satu pertanda akhir zaman. Sungai ini dikenal dengan nama Al-Furat dalam bahasa arab, yang artinya air paling segar. Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi, Eufrat adalah sungai yang mengalir dari timur laut Turki.

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, ‘’Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum Sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan ‘Gunung Emas’ yang mendorong manusia berperang. 99 dari 100 orang akan tewas (dalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata, ‘Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap hidup’.’’ (HR Bukhari).

Sebagaimana diketahui, umat Islam, wajib hukumnya mengimani apa yang telah disabdakan Rasulullah SAW tentang adanya gunung emas tersebut.

Namun Nabi shallallahu alaihi wasallam juga melarang siapa saja yang melihat kemunculan gunung emas tersebut untuk mengambilnya sedikit pun. Sebagaimana yang juga diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Segera saja sungai Efrat akan mengering lalu nampaklah gunung emas. Barangsiapa yang menjumpainya, jangan diambil sedikit pun.” (HR. Muslim).

Hadist lain juga menyebutkan, “Hampir tiba masanya, Sungai Eufrat surut menyingkapkan pembendaharaan emas. Siapa yang menghadirinya, janganlah mengambilnya sedikitpun.” (HR Bukhari Muslim).

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menjelaskan bahwa sebab dilarangnya mengambil emas dari gunung tersebut adalah untuk mencegah terjadinya kekacauan dan saling bunuh di antara manusia. (Fathul Baari, 13/81).

Selain itu, juga dalam kitab Al-Burhan fi `Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman, diungkapkan bahwa keringnya sungai Eufrat merupakan saat datangnya Al-Mahdi di akhir zaman.

Jarak antara provinsi Kivu Selatan Republik Kongo dengan Sungai Eufrat adalah 6,677 km.

Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi, Eufrat adalah sungai yang mengalir dari timur laut Turki.

Ia mengatakan, sungai sepanjang 2.375 kilometer ini membelah Pengunungan Toros, melewati Suriah di Kota Jarablus, melewati Irak di Kota al-Bukmal, dan bertemu Sungai Tigris di al-Qurnah yang bermuara di Teluk Arab.

‘’Sungai itu membelah pengunungan Toros, lalu melewati Suriah di kota Jarablus, melewati Irak di kota al-Bukmal, dan bertemu Sungai Tigris di Al-Qurnah yang bermuara di Teluk Arab,’’ ujar Dr Syauqi. Panjang sungai itu mencapai 2.375 kilometer. Dua anak sungainya, yakni Al-Balikh dan Al-Khabur sudah mengering.

Ketiga hadist sahih yang dipaparkan diatas tak diragukan lagi kebenarannya. Persoalannya, tak seorang pun mengetahui secara pasti tentang letak gunung emas yang dimaksudkan. Hal ini masih ditutup Allah SWT karena ia merupakan tanda-tanda akhir zaman.

Penjelasan Ustadz Muhammad Saifuddin Hakim tentang Hadist “Gunung Emas”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو

“Kiamat tidak akan terjadi sampai sungai Efrat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat.’” (HR. Muslim no. 2894)

Bukanlah yang dimaksud dengan “gunung emas” di sini adalah minyak bumi, sebagaimana yang disangka oleh sebagian orang. Meskipun minyak bumi sendiri dalam bahasa kita sering disebut dengan istilah “emas hitam”. Anggapan semacam ini adalah tidak tepat, dengan ditinjau dari beberapa sisi:

Pertama, hadits di atas tegas menyebutkan “gunung emas”, adapun minyak bumi secara hakikatnya bukanlah emas. Karena emas adalah barang tambang yang sudah kita kenal, berbeda dengan minyak bumi.

Kedua, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa air sungai Efrat akan mengering, lalu tampaklah (muncullah) gunung emas tersebut, sehingga bisa dilihat oleh manusia. Adapun minyak bumi, harus diambil dari dalam bumi dengan alat-alat tambang di kedalaman yang sangat jauh.

Ketiga, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan sungai Efrat saja, tanpa menyebutkan sungai atau lautan yang lain. Sedangkan minyak bumi, sebagaimana yang kita ketahui, bisa ditambang dari laut atau dari dalam bumi, di tempat-tempat penambangan yang sangat banyak.

Keempat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa manusia akan saling bunuh untuk memperebutkan simpanan ini. Kenyataannya, hal ini tidaklah terjadi ketika ditemukannya cadangan minyak bumi, baik di sungai Efrat ataupun di tempat-tempat lainnya.

Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang siapa saja yang melihat kemunculan gunung emas tersebut untuk mengambilnya sedikit pun. Sebagaimana yang juga diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يُوشِكُ الْفُرَاتُ أَنْ يَحْسِرَ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، فَمَنْ حَضَرَهُ فَلَا يَأْخُذْ مِنْهُ شَيْئًا

“Segera saja sungai Efrat akan mengering lalu nampaklah gunung emas. Barangsiapa yang menjumpainya, jangan diambil sedikit pun.” (HR. Muslim no. 2894)

Dalam redaksi hadits yang lain disebutkan,

عَنْ كَنْزٍ مِنْ ذَهَبٍ

“ … lalu nampaklah simpanan berupa emas …” (HR. Bukhari no. 7119 dan Muslim no. 2894)

Oleh karena itu, barangsiapa yang menganggap bahwa yang dimaksud dengan gunung (simpanan) emas tersebut adalah minyak bumi, konsekuensinya adalah melarang siapa pun untuk menambang (mengambil) minyak bumi sebagaimana larangan dalam hadits di atas. Tentu saja, tidak ada satu pun yang berani mengatakan demikian.

Semua ini adalah bukti bahwa memaknai “gunung emas” dengan “minyak bumi” adalah anggapan yang tidak tepat dan mengada-ada.


Referensi :

https://travel.okezone.com/read/2021/03/14/406/2377622/viral-gunung-emas-di-kongo-pertanda-kiamat

https://www.tribunnews.com/internasional/2021/03/12/penemuan-gunung-emas-di-kongo-jadi-pusat-perhatian-dunia-dikhawatirkan-harga-emas-anjlok

https://www.radarcirebon.com/2021/03/11/muncul-gunung-emas-di-kongo-dikaitkan-dengan-tanda-kiamat/

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/12/175225070/usai-viral-video-gunung-emas-di-rd-kongo-tambangnya-langsung-ditutup

https://www.islampos.com/inilah-gunung-emas-di-akhir-zaman-yang-pernah-dikabarkan-rasulullah-saw-121782/

https://muslim.or.id/37505-tanda-kiamat-munculnya-gunung-emas.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *