Konsep SUPERVISI

Kegiatan supervisi ditujukan untuk meningkatkan kualitas askep, melalui upaya mengarahkan, membimbing, mengajar, memotivasi, memperbaiki asuhan keperawatan dan pendokumentasian menuju standar yang telah ditetapkan. l Supervisi dalam keperawatan bukan untuk mencari kesalahan, kelemahan perawat, sehingga sosok supervisor dipandang menakutkan dan mengganggu.

Pengertian Supervisi

Supervisi adalah mengawasi, meneliti, dan memeriksa yang dipandang sebagai proses dinamis dengan memberikan dorongan dan berpartisipasi dalam pengembangan diri staf dan pelaksana keperawatan (Yura dan Helen, 1981).

Supervisi adalah merencanakan, mengarahkan, membimbing, mengajar, mengobservasi, memotivasi dan memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara terus menerus pada setiap tenaga keperawatan dengan sabar, adil serta bijaksana sehingga setiap tenaga keperawatan dapat memberikan asuhan keperawatan dengan baik, terampil, aman, cepat dan tepat secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang mereka miliki (Kron,1981).

Tujuan Supervisi

Mengorientasi staf/ pelaksana keperawatan.

Melatih staf/ pelaksana keperawatan.

Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya, agar menyadari dan mengerti terhadap peran, fungsi dan tugas sebagai staf/ pelaksana asuhan keperawatan.

Memberikan layanan dan bantuan kepada staf/ pelaksana keperawatan apabila mereka menghadapi kendala dalam tugasnya.

Mengembangkan kemampuan staf/ pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan.

Fungsi Supervisi

Untuk mengatur dan mengorgasisir proses pemberian asuhan keperawatan yang menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang standar asuhan yang telah disepakati.

 Menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan keperawatan dan pendokuimentasiannya.

Untuk mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong staf kearah peningkatan asuhan keperawatan.

Untuk membantu, memberi dukungan dan mengajak staf untuk diikutsertakan.

Prinsip Supervisi

Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen dan kepemimpinan, keterampilan hubungan antar manusia, dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan.

Supervisi dilakukan sesuai dengan hirarkhi struktur organisasi. l Supervisi merupakan proses kerjasama yang demokratis antara menerapkan misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik untuk mencapai tujuan.

Supervisi menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi yang efektif, merangsang kreatifitas dan motivasi.

Supervisi mempunyai tujuan utama atau akhir yang memberi keamanan, berhasil guna dan berdaya guna bagi pelayanan keperawatan yang dapat memberi kepuasan bagi klien, perawat dan manajer.

Proses Supervisi

Kompetensi Seorang Supervisor

Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, serhingga dapat dimengerti oleh staf/ pelaksana keperawatan.

Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf/ pelaksana keperawatan.

Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja staf/ pelaksana keperawatan.

Proses kelompok (dinamika kelompok). l Memberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh staf/ pelaksana keperawatan. l Melakukan penilaian terhadap hasil kinerja perawat.

Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan dan pendokumentasian lebih baik.

Supervisor Keperawatan

1. Kepala ruangan 2. Pengawas keperawatan 3. Kepala Seksi 4. Kepala Bidang Keperawatan

Supervisi berkaitan dengan struktur organisasi yang menggambarkan garis tanggung jawab, siapa yang menjadi supervisor dan siapa yang disupervisi.

Tehnik Supervisi Keperawatan

Standar praktek keperawatan sebagai acuan.

Fakta pelaksanaan praktek keperawatan dan pendokumentasian sebagai pembanding.

Tindak lanjut, baik berupa upaya mempertahankan kualitas maupun upaya memperbaiki kualitas.

Area Yang Disupervisi

Pengetahuan dan pengertian tentang klien dan diri sendiri.

Keterampilan teknis keperawatan yang dilakukan sesuai dengan standar.

Sikap dan penghargaan terhadap pekerjaan, misalnya: kejujuran, empati, caring, dll.

Cara Supervisi

Langsung : saat kegiatan sedang berlangsung, diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Umpan balik dan perbaikan dapat dilakukan langsung pada saat supervise

Tidak Langsung :melalui laporan baik tertulis maupun lisan.

Kolaboratif

Sumber : Bahan Ajar Ns.Mirzal Tawi,M.K.M, Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *