Gunongan Saat Masa Belanda
Kondisi Gunongan pada tahun 1893, 20 tahun setelah Belanda menguasai Aceh. Terlihat upaya pembiaran agar bangunan itu rusak sendiri oleh tindakan alam. Gunongan adalah satu dari tiga bangunan yang bersisa dalam kompleks istana Sultan Aceh, sementara bangunan lain seluruhnya dihancurkan oleh Belanda. Material dinding dan lantai dari bangunan yang dihancurkan digunakan untuk membangun rumah rumah bagi orang Belanda dan menimbun jalan.
Belanda mencatat bahwa bangunan persegi bertembok tinggi di dekat Gunongan sebagai Tarman, yang berfungsi sebagai penjara. Bangunan ini sepertinya dibuat setelah era empat sultanah. Penggunaan bangunan ini sebagai penjara dapat menjelaskan fungsi struktur bulat bertangga yang dibuat menggunakan mortar yang sama dengan bahan dinding bangunan persegi, yang terletak di pinggir Krueng Daroy, yaitu sebagai tempat eksekusi orang hukuman.
Pada sebuah kunjungan ke Museum Aceh di era 1980an, saya pernah melihat dokumentasi ekskavasi di dalam bangunan persegi itu, dan didapatkan makam Iskandar Tsani dan Ratu Safiatuddin di dalamnya. Di dalam makam juga ditemukan keping keping emas.