SEJARAH MAKAM HABIB ABDURRAHMAN BIN ALWI BIN SYEKH BIN AHMAD AL-HABSYI
BIN MUHAMMAD AL-HABSYI (HABIB BUGAK ACEH)

Asal mula Makam Habib Bugak, sebagaimana diceritakan oleh para nara sumber dari kalangan keturunan Habib Bugak yang diperkuat oleh orang-orang tua di Bugak. Menjelang wafatnya, Habib Abdurrahman berwasiat agar dimakamkan di Pante Sidom Bugak, di tanah milik beliau sendiri dan menjadi orang pertama yang dimakamkan di kompleks makam para Habib di Pante Sidom Bugak

Tanah makam adalah milik pribadi Habib Bugak berdasarkan Surat Sultan Aceh yang bertahun 1206 atau 1785 M. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa Habib Bugak telah diberikan hadiah oleh para pemuka Negeri Peusangan, berupa “Tanah Kali Lileb” (Tanah Krueng Matee) dengan batasan-batasannya yang sesuai dengan lingkungan di sekitar Bugak saat ini. Surat ini diperkuat lagi oleh Surat Sultan Aceh bertahun 1257 atau tahun 1825 M yang menyebutkan beberapa nama Gampong diantaranya Bugak, Pante Sidom, Pante Peusangan dan lainnya yang masih eksis hingga sekarang.

Sejak tahun 2007, Red Crescent (Hilal Merah) secara berkala berinisiatif mengundang perwakilan keturunan Habib Bugak dari seluruh penjuru Aceh, maupun dari Medan, Jakarta sampai Malaysia, Dubai dan lainnya untuk datang ke Bugak dalam rangka silaturrahmi antar keturunan Al-Habsyi sekaligus untuk membahas rencana renovasi Makam, Setelah beberapa kali pertemuan disepakati makam segera direnovasi berkerjasama Lembaga Kemanusiaan Hilal Merah (Red Crescent) yang berpusat di Jakarta Terakhir keluarga besar sepakat untuk memberi Kuasa Bangun sepenuhnya kepada Lambaga Red Crescent.

Sejak Agustus 2007, Lembaga Hilal Merah bersama Forum Komunikasi Keturunan Habib Bugak dan masyarakat Bugak mulai melakukan perawatan, perencanaan dan pembangunan Makam Habib Bugak di Pante Sidom, Pante Peusangan Kecamatan Jangka Kab. Bireuen. Pembangunan tahap ke 3 berlangsung sampai tahun 2013.

Pemerintah Aceh melalui Surat Keputusan Pemerintah Aceh cq. Kepala Dinas Parawisata dan Budaya Aceh telah mengeluarkan keputusan bahwa sejak 1 Januari 2018 Makam Habib Bugak telah menjadi Situs Cagar Budaya Aceh dan menyerahkan penjagaannya kepada Sayed Muzakir bin Habib Abdurrahman bin Habib Abdullah Al-Habsyi.

Setelah diadakan musyawarah keluarga inti Habib Bugak, pada tanggal 04 Agustus 2018 para perwakan dan keturunan Habib Abdullah bin Zein Al-Habsyi telah bersepakat mengeluarkan surat pernyataan bersama bahwa tanah makam tersebut adalah TANAH WAQAF HABIB ABDURRAHMAN AL-HABSYI.

Pada tanggal 17 Februari 2018, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI M. Fachrudin, S.Sos bersama jajarannya (Danrem 011/Lilawangsa dan Dandim 0111/Bireuen) meninjau Makam Habib Bugak. Peninjauan dimaksudkan untuk membicarakan tentang rencana Opster TNI 2018 diantaranya pemugaran Makam Habib Bugak, ide pemugaran makam Habib Bugak ini pertama kall dicetuskan oleh Kasdam IM Brigjen TNI Achmad Daniel Chardin.

Pada tanggal 3 Juli 2018, setelah melaksanakan upacara pembukaan Opster TNI TA 2018 di Lapangan Bola Gampong Bang Asan Kec. Peusangan, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI M. Hafiffuddin, S.H, S.I.P, M.H beserta jajarannya, Bupati Bireuen dan seluruh unsur Forkopimda Bireuen melakukan peletakan batu pertama pembangunan makam Habib Bugak. Pekerjaan tahap pertama diharapkan selesai dalam 70 hari kerja.

Pada tanggal 10 September 2018 Pangdom Iskandar Muda Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko menutup pelaksanaan Opster TNI, termasuk didalamnya kegiatan pemugaran Makam Habib Bugak. Setelah penutupan Opster maka kegiatan pemugaran lanjutan berupa pekerjaan finishing pemasangan lantai granit dan pavingisasi halaman dilaksanakan.

Pada tanggal 24 Januari 2019 dilaksanakan peresmian Makam Habib Bugak oleh Bupati Bireuen, H.Saifannur beserta unsur Forkopimda Bireuen. Peresmian ini ditandai dengan penyerahan Pekerjaan Makam dari Dandim 0111/Bireuen, Letkol Amrul Huda, S.E.M.M., M.Sc. kepada Bupati Bireuen, H. Saifannur, S.Sos. dilanjutkan dengan kegiatan penandatanganan prasasti.

Peresmian Makam Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsyi (Habib Bugak Aceh) sebagai wujud emphaty pemerintah Kab. Bireuen yang merupakan representasi masyarakat Acah terhadap nilai-nilai kedermawanan Habib Bugak sekaligus sebagai wujud kamanunggalan TNI dengan Rakyat, khususnya Kodim 0111/Bireuen dengan masyarakat Kab. Bireuen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *