Sedekah Fii Sabilillah
Pada suatu hari sahabat yang mulia, Abu Bakr as-Siddiq bersedekah de ngan semua hartanya. Ketika beliau di tanya: “Apa yang Anda tinggalkan untuk keluarga Anda? Beliau pun menjawab: “Allah dan Rasulnya.”
Kita tahu Abu Bakr adalah ma nusia yang memiliki keimanan sangat tinggi. Beliau tidak ragu sedikitpun ke tika beramal dan bersedekah. Kisah ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara iman yang kuat dengan sedekah fii sabilillah. Orang yang imannya kuat tidak ragu dalam bersedekah dan sedekah dapat menguatkan keimanan.
Sedekah dapat mendekatkan hamba kepada Allah Sedekah juga merupa kan bukti keyakinan yang kokoh akan janji Allah bagi orang yang bersedekah..
Sahabat Abu Bakr tidak sendirian. Para salafus shalih pun dikenal dengan sifat yang zuhud dan gemar bersedekah.
Dengan memohon taufik dan pertolonganNya kita akan kaji tema tentang keutamaan sedekah. Selamat menyimak.
PENGERTIAN SEDEKAH
Sedekah secara bahasa artinya ke baikan. (Kamus Munawwir karya Ahmad Warson Munaww ir hal 770).
Adapun secara istilah adalah
الصدقة: بذل المال للمحتاج تقرباً إلى الله عز وجل
Sedekah adalah mencurahkan harta bagi orang-orang yang membutuhkan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. (Syarah Arba’in an-Nawawi karya Syaikh Utsaimin hal 272)
SEDEKAH ADALAH BUKTI
Kita telah diperintahkan oleh Allah agar menjadi orang-orang yang bertakwa. Dan di antara hal yang mendukung menuju ketakwaan dan tanda-tandanya, serta bertambahnya takwa dan menjadi kekuatan takwa adalah den gan bersedekah, karena sedekah bisa mendekatkan seseorang kepada Allah.
Rasulullah bersabda yang artinya: “Sedekah adalah bukti.” (dihahihkan oleh al-Bani dalam Sohihul Jami’ 3957)
Syaikh Utsaimin berkata: “Mak sud dari sedekah adalah bukti, yaitu: bukti benarnya dan sehatnya keimanan orang yang bersedekah. Sesungguhnya harta itu dicintai oleh jiwa manusia, dan tidaklah mencurahkan yang dicintai itu kecuali dalam rangka mencari apa yang lebih/paling dicintainya. Inilah hal yang menunjukkan keimanannya orang yang bersedekah, oleh karena itu Rasulullah menyatakan bahwa sedekah adalah bukti.” (Syarah Arba’in an-Nawawi Syaikh Utsaimin 272)
Oleh karena itu kita melihat kebanyakan manusia yang beriman kepada Allah mereka gemar bersedekah. Dan mari kita buktikan keimanan kita dengan gemar bersedekah.
KEUTAMAAN BERSEDEKAH
Di antara keutamaan sedekah adalah:
Merupakan ibadah yang utama
Sedekah merupakan ibadah yang mulia, dan paling agungnya taqorrub (mendekatkan diri kepada Allah) dan paling bermanfaatnya ketaatan.
Sedekah yang diberikan kepada fa kir dan miskin, berinfaq kepada orang yang membutuhkan, ketika mereka kehilangan harta bendanya karena musibah dan bencana, menyantuni orang orang yang sakit dengan memberinya obat-obatan serta memenuhi kebutuhan pokoknya serta keluarganya, membantu orang-orang yang kehilangan pekerjaan, menyantuni para janda, dan menolong orang-orang yang terlilit hutang, semua ini merupakan ibadah yang mulia.
Manfaat ibadah sedekah bukan hanya untuk pelakunya semata tetapi bermanfaat juga untuk orang lain,
Ingatlah, Allah pasti menolong orang yang menolong saudaranya. Rasulullah bersabda:
“Dan Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong sau daranya.” (Muslim 2699)
Kebaikan sedekah akan kembali kepada orang yang bersedekah
Sebelum kebaikan sedekah bermanfaat kepada orang lain maka kebaikannya akan kembali terlebih dahulu kepada orang yang bersedekah.
Orang yang berinfaq mendapatkan kebaikan sebelum orang lain, hal ini berdasarkan firman Allah yang artinya: “Apapun harta yang infaqkan maka kebaik annya untuk dirimu sendiri, dan jangan lah kamu berinfaq kecuali mencari wajah Allah, dan apapun harta yang kamu infaq kan niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi.” QS. al-Baqarah: 272)
Rasulullah bersabda:
“Tidaklah seseorang bersedekah dari hartanya yang baik dan tidaklah Allah menerima kecuali dari yang baik kecuali Allah yang Maha Pengasih akan mengambil sedekahnya dengan tangan kananNya, walaupun sedekahnya hanya satu butir kurma maka dia akan berkembang di tangan Allah, berkembang sampai lebih besar dari pada gunung seperti kalian mengelola bibit tanaman.” (HR Muslim 1014)
Sedekah akan melapangkan rezeki
Orang yang berinfaq atau bersedekah rezekinya semakin melimpah, semakin bertambah keberkahannya, mendapat kan do’anya para malaikat
Di antara dalil yang terkait dengan hal ini adalah firman Allah yang artinya: “Dan apa saja yang kalian infaqkan dari sesuatu maka Allah akan menggantinya dan Allah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS. Saba’ 39)
Rasulullah bersabda:
ما نقصت صدقة من مال
“Tidaklah berkurang harta yang disedekahkan.” (Muslim 2588)
Sabda Rasulullah :
“Tidaklah di suatu hari seorang hamba di waktu pagi kecuali ada dua malaikat yang turun kemudian salah seorang darinya berkata: “Ya Allah! Berikanlah orang yang berinfaq gantinya. Dan malaikat yang lain berkata Ya Allah lenyapkanlah (harta) orang yang tidak mau berinfaq (Bukhari 1442 dan Muslim 1010)
Sedekah menghapus dosa
Dan di antara keutamaan sedekah adalah menghapus kesalahan-kesalahan, yang dimana orang yang bersedekah tidak akan pernah menyesal dengan sedekahnya karena dia akan mendapati nanti di Hari Kiamat bahwa kesalahan-kesalahannya dihapus oleh sedekah-sedekahnya.
Rasulullah bersabda yang artinya: “Sedekah itu menghapus kesalahan-kesalahan, sebagaimana air memadamkan api.” (Dishahihkan oleh Syaikh AlBani dalam Shahihul Jami 2951)
Wahai kaum muslimin, kita tahu bahwa harta adalah ujian, apakan kita menggunakannya di dalam keridhoan Allah ataukah menggunakannya menuruti hawa nafsu kita.
Allah berfirman yang artinya: “Se sungguhnya harta-harta kalian dan anak anak kalian adalah fitnah (ujian) dan di sisi Allah ada pahala yang agung.” (QS. at -Taghabun: 15)
Di antara manusia ada yang menggu nakan hartanya untuk menuruti syahwatnya. Hal tersebut menjadikan dia semakin jauh dari Allah. Maka dalam keadaan seperti ini hartanya menjadi kehancuran dan kebinasaan baginya, bukankah semua harta yang dimiliki oleh seorang hamba akan ditanya dari mana diperolehnya dan kemana dibelanjakan.
Rasulullah bersada:
“Tidaklah bergeser kedua kaki hamba pada Hari Kiamat sampai dia ditanya tentang umurnya dalam hal apa dihabiskan, tentang ilmunya sudahkah diamalkan, dan tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia belanjakan…” (HR. Tirmidzi 2417 Dinyatakan hasan shahih oleh Basyar dalam Sunan Tirmidzi 4/190)
Ada pula manusia yang menggunakan hartanya tanpa manfaat, bukan pada perkara yang haram, bukan pula pada perkara yang berguna atau yang disunnahkan. Hartanya dihabiskan untuk hal yang sia-sia. Pada Hari Kiamat dia akan sangat menyesal. Rasulullah telah melarang kita menyia-nyiakan harta.
Ada pula manusia yang menafkahkan hartanya dalam rangka mencari ridha Allah, dalam perkara yang mendekatkannya kepada Allah, se suai dengan syariatNya, maka hartanya akan memberi kebaikan kepadanya
Allah berfirman yang artinya: “Dan berilah pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh balasannya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.” (QS. al-Muzzammil: 20)
PENUTUP
Setelah kita tahu bahwa sedekah adalah ibadah yang mulia, maka tidak boleh dipalingkan kepada selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ada kalanya sebagian manusia yang memamerkan sedekahnya, atau mengungkit-ungkitnya, atau menyakiti orang yang diberinya dengan perkataan-perkataan yang tidak baik, atau bersedekah dengan harta yang tidak baik, maka semua itu akan mengurangi bahkan akan menghilangkan pahalanya.
Maka mengikhlaskan niat hanya karena Allah, tidak mengungkit-ungkitnya, bersedekah dengan harta yang terbaik adalah hal-hal yang akan mem buat sedekah kita diterima oleh Allah
Semoga uraian yang sedikit ini bermanfaat.
Penulis: Ustadz Abu Rima, Lc