Haluwa : Dari Aceh Sampai Ke Hawaii

Berawal dengan membaca sebuah artikel di Kompasiana, yang didalam isi artikel tersebut ada disebutkan tentang Halawa dan Hawaii. Kata Halawa mengingatkan saya penganan tradisional Aceh, Haluwa, yang dulu semasa saya kecil sering dibuatkan oleh ibu saya. Atas dasar itu, saya tergerak untuk mencoba mencari referensi dan merangkai menjadi sebuah tulisan ini.

Dalam tulisan saya ini akan membahas Haluwa Aceh kaitannya dengan Haluwa lainnya di daerah lain dan luar negara beserta kaitannya dengan Nias dan Hawaii di Amerika.

Haluwa Aceh

“Haluwa situek, sigou lhuek limong ploh rupiah, nye keunong haluwa situek, ada pih deuk gadoh sigra (Halua situek (pelepah pohon pinang) sekali caplok lima puluh rupiah, kalau makan halua situek rasa lapar hilang segera)”

Penggalan pantun diatas tentang kuliner penganan tradisional khas Aceh. Jika Anda pencinta kuliner Aceh , tentu tidak asing lagi dengan penganan Aceh yang bernama Haluwa tersebut, rasanya lezat dan manis.

Nama Haluwa menjadi istilah bagi orang melayu untuk menyebut ma­nisan yang sebenarnya berasal dari bahasa Arab yakni, Hulwun atau Halawah ( حَلَوَى ) yang artinya manis atau manisan, makanya kue ini rasanya manis.

Makanan tradisional Aceh ini hampir menyerupai dodol, baik dari segi rasa maupun warnanya. Namun memiliki tekstur yang kasar karena terbuat dari beras ketan yang ditumbuk kasar. Sensasi nikmatnya justru didapat dari butiran-butiran kasar ini. Dan juga dari butiran kelapa parutnya.

Penganan tradisional merupakan salah satu makanan tradisional yang paling banyak minat dan paling sering ditampilan
pada berbagai upacara kenduri di Provinsi Aceh. Penganan tradisional merupakan salah satu jenis makanan khas suatu daerah dengan menggunakan bahan dan cara pengolahan yang sering digunakan pada daerah tersebut. Penganan trasidional ini terbentuk karena kebiasaan, tingkah laku, adat dan budaya yang tercipta pada daerah tertentu.

Haluwa atau Haluwa breuh merupakan salah satu kue khas Aceh yang sangat diminati oleh
masyarakat Aceh. Kalau di Pidie yang terkenal adalah Haluwa Bluek. Kue haluwa atau haluwa breuêh sering digunakan sebagai seserahan pada saat pernikahan di daerah Aceh. Kue ini terbuat
dari bahan baku gula aren, kelapa parut, dan beras ketan (breuêh lekat). Kue ini lezat dan legit rasanya , namun proses pembuatannya membutuhkan energi ekstra, sehingga orang malas membuatnya.

Dulu membuat kue ini bisa sampai seharian. Betapa tidak, menumbuk berasnya saja dengan menggunakan Jingki, alat tumbuk beras tradisional orang Aceh. Jadi bisa dibayangkan sendiri betapa banyak waktu yang dihabiskan.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kue ini sangat mudah didapatkan, hanya beras ketan, kelapa parut dan gula merah cair. Orang Aceh biasa menyebutnya meulisan atau manisan aren.

Awalnya beras direndam dulu sampai mengembang, sekitar 2 – 3 jam. Lalu ditiriskan sampai airnya kering kemudian disangrai sampai berubah warna agak kecokelatan. Barulah ketan ditumbuk. Proses menumbuknya juga tidak mudah karena ketan akan beterbangan dan harus sangat hati-hati. Sekarang sudah jauh lebih mudah karena tinggal dihaluskan dipenggilingan.

Setelah ditumbuk sampai halus kemudian dimasukkan kelapa parut, supaya lebih harum ada baiknya kelapa disangrai sebentar. Lalu ditumbuk lagi sampai kalis. Adonan ini lah yang kemudian dimasukkan ke dalam manisan tadi. Sebelumnya manisan sudah dijerangkan di atas api dalam kuali. Selanjutnya adonan tinggal diaduk seperti mengaduk dodol sampai air gulanya kering.

Untuk bisa menghasilkan kue halua yang lezat dan mantap, perlu di lakukan dengan teliti waktu pemilihan adonan dasar dari kue ini. Misalnya ketika memilih manisan gula aren, banyak manisan gula aren yang berbeda rasa dan aromanya tergantung dari cara pemeliharaan waktu diproses dari air nira menjadi gula aren. Salah satu yang membuat gula aren terasa asam adalah jika tempat tampungan air nira ini tidak di bersihkan ketika pengambilan air nira.

Haluwa Melayu

Ternyata kue Haluwa ini tidak hanya ada di Aceh, kue ini juga ada di daerah lain di Indonesia, seperti di Deli Serdang, Langkat, Medan, Pekan Baru dan daerah melayu lainnya yang merupakan merupakan sajian ciri khas dari masyarakat Melayu ketika menyambut tamu datang pada saat Lebaran. Walaupun Nama kuenya sama-sama Haluwa, namun bentuk, cita rasa dan cara pembuatannya berbeda dengan kue Haluwa di Aceh.

Misalnya di Deli Serdang, Haluwa me­rupakan jenis makanan manisan khas yang selalu menjadi sajian pada lebaran Idulfitri. Jenis haluwa yang sering dibuat lebih dominan dari jenis buah-buahan mes­ki bisa pula dibuat dari jenis sayuran atau pun dedaunan. Untuk Idulfitri biasanya warga membuat haluwa dari tiga jenis buah-buahan aneka rasa asalnya yakni, buah pe­paya mentah (rasa ke­lat), buah pala (pahit dan pedar) dan buah asam ge­lugur (rasa asam), Dan haluwa juga bisa dibuat dari berbagai buah-buahan seperti seperti pepaya, cabai, labu, wortel, daun pepaya, buah gelugur, buah renda, terong, kolang kaling, buah gundur.

Cara pembuatannya adalah seperti cara membuat manisan buah. Untuk haluwa jenis pepaya, pro­ses pembuatannya diawali de­ngan merendam menggunakan air garam sekira 10-15 menit yang ber­fungsi melenturkan sehingga bisa diben­tuk sesuai keinginan setelah diku­pas kulitnya.Usai dibentuk sesuai keinginan, pe­paya tersebut direndam meng­gu­nakan air kapur sirih sekira satu jam dan selanjutnya dicelur meng­gu­nakan air mendidik 10-15 menit. La­lu diangkat dan dikeringkan dan setelah dingin dimasukkan gula pa­sir secukupnya secara merata. Se­telah sepekan proses penggu­laan, ha­luwa tersebut sudah bisa dinikmati. Begitu juga untuk pembuatan Haluwa buahnya lainnya tidak jauh berbeda caranya.

Kue Haluwa juga ada di daerah Minahasa Sulawesi, dan Manado. Disana ada kue Haluwa Kenari. Sesuai namanya, halua kenari dibuat menggunakan bahan utama kacang kenari yang tumbuh subur di Sulawesi Utara. Kacang ini dibungkus dengan gula merah yang telah dilebur kemudian dilapisi ke dalam kacang.

Menikmati halua kenari sangat pas ditemani dengan secangkir kopi atau teh. Namun, disarankan kedua minuman tersebut jangan dibuat terlalu manis karena rasa manis dari halua kenari sudah cukup untuk membuat lidah Anda terbuai dengan nikmatnya kudapan yang satu ini.

Haluwa Luar Negeri

Di kawasan jazirah Arab atau Arab Saudi, ada juga kue sejenis Haluwa, dikenal dengan Halwa atau halawah. Manisan khas Arab ini termasuk jenis penganan yang sangat populer di Timur Tengah. Tak hanya itu, kita akan menjumpainya di berbagai negara di Asia Selatan dan Tengah, Afrika Utara, hingga Eropa Timur. Halwa atau Halawah dapat disajikan dalam bentuk padat seperti kebanyakan kue atau dihancurkan menyerupai bubur kasar.

Selain itu, halawah dikenal sebagai kue kaya tekstur dan rasa. Betapa tidak? Penganan ini memakai bahan-bahan seperti tepung beras, gula, dan variasi kacang-kacangan. Halwa juga bisa dikreasikan dengan warna untuk membuat tampilan halawah semakin menarik. Menyajikannya sebagai menu berbuka atau camilan di sore hari akan semakin nikmat ditemani secangkir minuman hangat, teh atau kopi.

Penganan atau makanan sejenis Haluwa , bisa juga ditemui di Turki, dikenal dengan nama Halva.

Halva (juga halvah , halwa , لاوة (dan ejaan lainnya) mengacu pada berbagai resep manisan lokal . Nama ini digunakan untuk merujuk pada berbagai macam manisan, dengan varietas yang paling umum secara geografis berdasarkan semolina panggang .

Kata halva memasuki bahasa Inggris antara tahun 1840 dan 1850 dari bahasa Rumania, yang berasal dari bahasa Turki Utsmaniyah : لوى , diromanisasi: helva , yang pada akhirnya berasal dari bahasa Arab : لوى , diromanisasi : alwá , permen manis. Akar dalam bahasa Arab: ل و ‎, diromanisasi: lw , berarti “manis”.

Halva berasal dari Persia ( Iran modern ). Sebuah referensi untuk halvah muncul pada abad ke-7, mengacu pada campuran kurma tumbuk dengan susu. Pada abad ke-9, istilah ini diterapkan pada berbagai jenis manisan, termasuk semolina atau pasta tepung yang dimasak dengan manis.

Banyak resep Persia sebelumnya didokumentasikan dalam buku Arab abad ke-13 Kitab al-Tabikh ( Kitab Hidangan ), serta buku masak anonim dari Spanyol Moor abad ke-13. Halva diadopsi dan diperluas oleh Turki Ottoman , termasuk versi berbasis wijen, dan menyebar ke seluruh kekaisaran mereka.

Suku Halawa di Nias dan Halwa di Hawaii

Ketika mendengar kata Halawa, saya teringat Kakak beradik yang masuk Islam dari Nias. Dibelakang nama mereka ada tambahan Halawa. Dan menurut mereka, halawa tersebut adalah salah satu marga di Kepulauan Nias.

Sebuah filem Hawaii Five O , ditampilkan sebuah daerah yang bernama Halawa dan adanya satu penjara di negara bagian Amerikat tersebut yang dikenal dengan nama Halawa Prison.

Apa ada hubungan kue Haluwa atau Halawa dengan marga Halawa dan daerah Halawa di Hawaii?

Sebagai salah satu marga di Nias, marga Halawa berasal dari kabupaten Nias Selatan. Salah satu sejarah tentang marga Halawa ini berasal dari cerita tentang Kerajaan Onotachi dengan Rajanya bernama Tohönavanaetu Halawa. Seorang pahlawan bagi Kerajaan itu, salah satunya karena berhasil menaklukkan seorang perompak bernama Fanambai yang diduga berasal dari Bugis.

Sementara itu, daerah Halawa yang di Hawaii, terletak di pulau Molokai, yang juga satu pulau dengan Honolulu yaitu ibukota negara bagian tersebut.

Daerah Halawa merupakan daerah yang topongrafinya bergunung-gunung dan berlembah, diyakini oleh orang Hawaii asli sebagai tempat suci bagi Kanaka Maoli yaitu tempat roh-roh suci dan para leluhur orang Hawaii asli. Tempat suci itu digambarkan sebagai aliran air yang menyusuri lereng-lereng gunung dan lembah-lembah yang ada.

Sementara itu, di daerah sekitar aliran air itu merupakan tempat suci bagi bagi sosok Ibu Bumi yang dalam bahasa Hawaii disebut dengan nama : Papahanaumoku. Dengan daerah bertopografi seperti itu, dan dikelilingi oleh pemandangan yang cukup indah, maka tak pelak,pemerintahan Hawaii menjadikan itu sebagai tempat wisata yang cukup populer.

Menurut referensi yang saya baca, ternyata Halawa dalam bahasa Hawaii asli mempunyai pengertian tersendiri. Halawa berarti makanan yang bernama Halva. Makanan ini terdiri tepung yang berasal dari gutiran tumbuhan tertentu disertai minyak atau mentega yang berasal dari kacang tanah ditambah dengan gula sebagai pemanis. Intinya sebuah penganan yang hampir sama dengan Haluwa yang ada di Aceh , sama-sama dibuat dari bahan tepung/ beras dengan ditambah pemanis. Kesimpulannya berarti ada hubungannya antara Halawa di Hawaii dengan Haluwa di Aceh dan tidak ada hubungannya antara Halawa di Nias dengan di Hawaii dan Aceh.

Referensi :

https://www.kompasiana.com/posmaramossimanjuntak/adakah-hubungan-marga-halawa-di-nias-dengan-daerah-halawa-di-hawaii_552b6f536ea834034e8b4579

https://analisadaily.com/berita/arsip/2019/5/21/740182/haluwa-makanan-khas-melayu-sajian-idulfitri/

https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-si-manis-halua-kuliner-lebaran-khas-melayu-langkat.html

https://beritakini.co/news/halua-bluek-kuliner-legendaris-dari-indrajaya/index.html

https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/halua-kenari-kudapan-manis-khas-tanah-minahasa/

https://acehtourismagency.blogspot.com/2012/11/halwa-aceh-kegurihan-dalam-cita-rasa.html?m=1

https://en-m-wikipedia-org.translate.goog/wiki/Halva?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=nui,tc,sc

https://m.bisnis.com/amp/read/20180903/223/834562/menikmati-sajian-kuliner-khas-arab

https://www.alfez.com/recipe-items/traditional-tahini-halva/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *