Bisakah Sisa Migas Mensejahterakan Rakyat Aceh?

Ini hari, Rabu 28.12.2021, saya ditugasi oleh PWM Aceh untuk menghadiri dan memberikan sambutan sekaligus membuka acara “Seminar Aceh Energy dalam Pengelolaan Migas”.

Acara ini dilaksanakan di The Pade Hotel, Aceh Besar, diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Aceh, yang diketuai Rudi Ismawan dan Sekretaris Danil Akbar Taqwadin

Saya salut dan memberi apresiasi atas suksesnya acara ini yang dihadiri banyak peserta dari berbagai komponen pemuda. Peserta ada yang hadir secara offline di Hotel Pade, dan banyak juga yang hadir secara virtual online.

Hebatnya diskusi ini menghadirkan narasumber dari : SKK Migas, Direktur SDM PLN, Ketua Komisi II DPRA, dan BPMA.

Dalam kesempatan berharga ini, saya memberi sambutan pada tiga aspek.

Pertama, terkait dengan aspek pengelolaan Migas Aceh. Dalam hal ini saya mengharapkan agar mengoptimalkan secara seksama semua fungsi-fungsi manajemen Migas, yang meliputi : planning, cordinating, directing, implementing, monitoring, evaluating, and controlling.

Hal ini perlu ditindaklanjuti oleh BPMA yang bergerak di sektor hulu Migas Aceh.

Kedua, terkait SDM Aceh dalam Pengelolaan Migas. Dalam hal ini saya mengharapkan agar para pemuda Aceh, khususnya jajaran PWPM semua harus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya.

Semua pemuda, apapun organisasinya, harus terus meningkat kompetensinya, baik kompetensi akademis, kompetensi teknis, kompetensi manajerial, maupun kompetensi sosio-kultural.

Ketiga, dan yang terpenting adalah Migas harus bisa mensejahterakan Rakyat Aceh. Jika tidak, maka percuma saja ada BPMA. Bagaimana mungkin Aceh yang begitu kaya SDA-nya, tetapi ternyata menempati posisi termiskin di Sumatera.

Insya Allah jika tiga point’ yang saya kemukakan di atas dilaksanakan dengan baik dan benar, maka niscaya keberadaan minyak dan gas bumi Aceh, walaupun hanya tinggal sisanya, tetap akan memberi kontribusi untuk kesejahteraan rakyat Aceh. Konstribusi ini berupa Penerimaan Asli Aceh (?) dari sektor migas yang dikelola BPMA. Selain itu, patut pula dipertanyakan berapa kontribusi sektor migas Aceh yang dikelola oleh SKK Migas, yang berada diluar 12 mil laut Aceh.

Semoga seminar ini mampu mendorong BPMA bisa memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat Aceh melalui upaya peningkatan kualitas SDM Aceh dan peningkatan pendapatan Aceh dari sektor hulu migas.Dr H Taqwaddin Husin SH SE MS

Ditulis oleh : Dr. H. Taqwaddin Husin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *