Four Quick Wins BPJS Kesehatan
Dengan kerja keras, doa bersama, serta komitmen dan dukungan stakeholder terkait, Direksi optimistis hal-hal yang menjadi fokus utama BPJS Kesehatan tersebut bisa dijalankan dengan baik sehingga dapat terwujud ekosistem Program JKN-KIS yang ideal. Untuk itu Di BPJS Kesehatan yang baru juga telah menetapkan empat quick wins di awal dilantiknya pejabat baru BPJS.
Adapun 4 Quick Wins tersebut adalah :
Pertama adalah meningkatkan kualitas layanan di customer journey dengan fokus mengurangi antrean melalui inovasi sistem manajemen informasi online dan face recognition dengan teknologi Artificial Intelligence (AD). Selain itu, BPJS Kesehatan juga akan mempercepat koordinasi rujukan antarfasilitas kesehatan, mengoptimalkan bridging system informa BPJS Kesehatan dengan layanan fasilitas kesehatan, serta memperkuat upaya edukasi publik mengenai JKN-KIS
BPJS ingin meningkatkan kualitas layanan peserta sesual customer journey dengan fokus mengurangi antrean Caranya, kita bangun dan kuatkan inovasi sistem manajemen informasi online. dan nantinya fasilitas kesehatan memakai inovasi ini, sehingga antrean pasien menjadi lebih cepat Edukasi kepada peserta IKN-KIS juga akan diperkuat agar inovasi sistem manajemen informasi online ini bisa berjalan optimal.
Quick wins kedua adalah engagement atau keterlibatan masyarakat dan stakeholder dalam mendukung dan mempunyai sense of belonging terhadap Program JKN KIS melalui program “BPJS Kesehatan Mendengar Program ini dihadirkan untuk menjaring berbagai masukan dan saran yang konstruktif dari para stakeholder JKN-KIS, guna meningkatkan mutu layanan dan mendongkrak kepuasan peserta JKN KIS.
Kegiatan BPJS Kesehatan Mendengar melibatkan kelompok pemberi kerja dan pekerja, para pakar dan akademisi praktisi kelompok asosiasi fasilitas kesehatan dan organisasi profesi, serta lembaga atau mitra lain.
BPJS Kesehatan Mendengar ini membantu BPJS untuk melakukan pemetaan kebutuhan stakeholder untuk dijadikan evaluasi, masukan, dan acuan dalam mengelola Program JKN-KIS lima tahun ke depan. Bahkan tidak menutup kemungkinan bila suara dari para pemangku kepentingan tersebut akan menjadi sasaran strategis jangka panjang BPJS Kesehatan.
Quick wins ketiga yaitu memperluas cakupan kepesertaan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan alternatif inovasi pendanaan Program JKN Upaya tersebut antara lain dilakukan dengan mengembangkan mekanisme pendanaan inovatif, dengan harapan masyarakat yang belum memperoleh perlindungan jaminan sosial kesehatan bisa segera terdaftar menjadi peserta JKN-KIS
Sejak dilantik oleh Presiden Jokowi Direksi BPIS Kesehatan juga langsung menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak guna memperluas cakupan peserta KN KIS dan meningkatkan kolektabilitas iuran, khususnya dan segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Antara lain dengan WeCare.id untuk mengembangkan fitur donasi pada website BPJS Kesehatan maupun aplikasi we care id.
Dengan adanya program crowdfunding ini diharapkan masyarakat Indonesia yang belum terlindungi jaminan kesehatan oleh negara maupun secara mandiri, dapat segera memiliki perlindungan JKN-KIS.
Quick wins keempat yaitu menjaga sustainability Program JKN-KIS. Penyesuaian iuran yang dilakukan pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 75/2019 dan 64/2020 telah mendorong perbaikan finansial dan menjaga keberlangsungan program JKN-KIS Di sisi lain, rasionalisasi APBN dan APBD serta belum pulihnya kondisi perekonomian sebagai dampak dari Pandemi Covid-19, memunculkan risiko tidak optimalnya penganggaran iuran program JKN-KIS khususnya oleh Pemerintah Daerah.
Sementara itu dengan membaiknya likuiditas program JKN-KIS dan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas layanan, usulan kenaikan tarif pelayanan kesehatan peserta program JKN-KIS semakin menguat.
Tentunya hal ini perlu diperhitungkan dengan matang karena akan meningkatkan risiko finansial program “Dinamika penganggaran luran dan usutan kenaikan tarif ini perlu mendapatkan perhatian pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan program JKN-KIS Kenaikan tarif pelayanan kesehatan harus tetap rasional agar dampak positif penyesuaian iuran terhadap keberlangsungan program tidak terdiusi dalam waktu singkat.
Untuk membangun ekosistem JKN-KIS yang ideal BPJS Kesehatan memerlukan dukungan dari berbagai pihak Ekosistem JKN-KIS yang sehat akan tercapai bila masing-masing pemangku kepentingan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, BPJS Kesehatan juga akan melakukan optimalisasi kerja sama lintas sektoral dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Saat memberi arahan kepada jajaran Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Kesehatan yang baru, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang sehat, di mana hal tersebut juga menjadi salah satu tugas BPJS Kesehatan.
“Jadi bukan hanya mengobati orang sakit. tapi menciptakan masyarakat sehat, mulai dari lahir sampai lansia. Inilah tugas BPJS Kesehatan bersama Kementerian Kesehatan, bagaimana memastikan masyarakat sehat betul-betul terlaksana. Mulai dari lahir, pencegahan stunting, termasuk mencegah dari penyakit-penyakit lain,” kata Muhadjir.
Sementara itu, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DISN) dari unsur pemerintah, Mohamad Subuh mengaku optimistis penetapan Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Kesehatan yang baru akan membuat penyelenggaraan program JKN-KIS menjadi semakin baik. Subuh juga meminta kepada seluruh pihak untuk mendukung dan bersama-sama mewujudkan jaminan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh penduduk Indonesia.
“DJSN optimistis penyelenggaraan jaminan sosial ke depannya dapat lebih baik lagi, terutama dalam bidang kepesertaan dan pelayanan serta keuangan, sehingga dapat menjamin peserta untuk mendapat manfaat sesuai dengan haknya,” kata Mohamad Subuh.
Dikutip dari Buletin INFO BPJS