Pro Kontra : FIFA Batalkan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023
Status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 resmi dicabut FIFA. Badan sepak bola dunia itu tak menyebut secara pasti alasannya. Namun, salah satu penyebabnya diduga karena pro kontra partisipasi timnas Israel dalam kompetisi ini.FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah U-20 World Cup 2023,” tulis keterangan FIFA.
Penolakan Indonesia untuk tim Israel dalam laga olahraga bukan hal baru. Pada 1962, Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games IV. Presiden Soekarno mengambil keputusan menolak Israel terlibat dalam ajang se-Asia itu. Akibat keputusan tersebut, status keanggotaan Indonesia di Komite Olimpiade Internasional atau IOC ditangguhkan.Sanksi ini dapat disebut luar biasa. Itu adalah kali pertama dalam sejarah, IOC menangguhkan salah satu negara anggotanya. Indonesia dianggap melanggar aturan IOC. Pasalnya, Indonesia memasukkan politik ke dalam olahraga selama Asian Games 1962. Hukuman bisa dicabut dengan syarat Indonesia berjanji tak mengulangi kesalahan serupa di masa depan.
Alih-alih minta maaf, pemerintah Indonesia justru berang dengan sanksi IOC. Presiden Sukarno balik menuding IOC main politik karena melarang Republik Rakyat China atau RRC masuk sebagai anggota. Sukarno kemudian menarik Indonesia dari keanggotaan IOC. Presiden Pertama RI ini kemudian mencanangkan Olimpiade tandingan bernama Ganefo yang diikuti negara-negara kekuatan berkembang.
Sikap FIFA mencabut Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023 mendapat kecaman dari berbagai pihak. FIFA dituding menerapkan standar ganda, diantaranya dari media Palestina.MEDIA asal Palestina, Quds News Network, menyebut FIFA menerapkan standar ganda karena mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Media Palestina itu menyesali karena FIFA seakan membela Israel, tetapi tidak dengan Indonesia yang justru mendukung Israel.Seperti yang diketahui, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Sebab negara tersebut masih melakukan penjajahan terhadap Palestina, yang mana hal itu bertentangan dengan dasar negara Indonesia yang menjunjung tinggi kemerdekaan.
Melihat keputusan FIFA itu, Quds News Network, Minggu (2/4/2023), menyebut Federasi Sepakbola Dunia itu memiliki standar ganda. Mereka menulis video berjudul “Standar ganda menghantui FIFA: Bias mendukung ‘Israel’ terhadap dukungan Indonesia untuk Palestina”.
Ya, banyak yang menilai FIFA tidak konsisten dalam hal kasus Israel. Sebab ketika Rusia melakukan invasi militer ke Ukraina, FIFA dengan tegas mencoret Rusia dari babak kualifikasi Piala Dunia 2022.
Kecaman juga datang dari senior pesepakbola dunia. Seniornya Mohamed Salah angkat bicara soal pencabutan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Senior Mohamed Salah yang dimaksud adalah legenda Timnas Mesir, Mohamed Aboutrika.Sebagai informasi, Mohamed Aboutrika merupakan sosok legenda Timnas Mesir yang selalu gencar mengkritik standar ganda FIFA. Baru-baru ini, ia kembali bersuara terkait keputusan FIFA yang mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.Indonesia memposisikan sikap terhormat dan kuat yang patut Anda syukuri. Sementara untuk FIFA, jika Anda tidak malu, lakukan apa pun yang Anda inginkan,” tulis Mohamed Aboutrika di cuitan Twitter pribadinya.
Source :