Dunia Islam Harus Siap Jika Erdoğan Kalah Dalam Pemilu Turkiye?!
Ada empat Calon Presiden dalam Pemilu Turkiye 2023. Tapi hanya dua kandidat ini yg bersaing…
Ada empat Calon Presiden dalam Pemilu Turkiye 2023. Tapi hanya dua kandidat ini yg bersaing ketat, Erdogan dan Kilicdaroglu. Erdogan dianggap perwakilan Islamis dan Kilicdaroglu sebagai perwakilan sekuler. Dua kandidat lain, Sinan Ogan dan Muharram Ince di luar perhitungan.
Pemilihan Presiden Turkiye sendiri akan berlangsung pada 14 Mei mendatang. Beberapa waktu lalu, beberapa lembaga survey seperti Mitropol dan SER-AR telah mengeluarkan hasil surveynya dimana Erdogan diyakini akan kalah. Kilicdaroglu diprediksikan akan menang dengan suara lebih dari 50 persen. Tapi Lembaga survey lainnya seperti Areda dan Sonar mengeluarkan hasil survey yang sebaliknya dimana Erdogan diprediksi akan menang dalam putaran pertama dengan suara jg melebihi 50 persen.
Walhasil, Pemilu Turkiye kali ini berlangsung tegang. Kampanye kedua kandidat sejauh ini juga dihadiri oleh massa yang meledak. Dukungan untuk Erdogan memang masih solid, tapi kali ini lawan2 Erdogan dalam berbagai faksi bisa bersatu. Artinya, Erdogan memang ada peluang menang. Tapi juga ada kemungkinan kalah.
Erdogan telah menghadapi perlawanan dahsyat dari oposisi dan kekuatan regional dan barat. Pada Pilpres sebelumnya, Erdogan bukan saja didukung solid oleh kelompok2 Islam di Turkiye, tp juga kelompok sekuler Krn keberhasilan Erdogan dalam membangun Turkiye dari negara sakit menjadi negara maju dan modern.Pada Pilpres kali ini, sejumlah mantan sahabat karib Erdogan berada disisi Kilicdaroglu dan kelompoknya. Seperti Ahmed Davutoglu, Babacan dan lainnya. Kilicdaroglu juga didukung satu partai Islam kecil, Sa’adet. Barat sendiri sepenuhnya mendukung saingan Erdogan dan berharap kekuasaan Erdogan segera diakhiri.
Dan nampaknya, bukan saja kekuasaan Erdogan yang ingin diakhiri, tapi juga abad kebangkitan Turkiye. Kandidat presiden Turkiye Kilicdaroglu anehnya menyorot perusahaan teknologi nasional Turkiye yang selama ini telah berhasil memandirikan kebutuhan militer Turkiye. Dari yang tadinya impor dari Barat, menajdi negara pengekspor drone-drone canggih yang terbukti berhasil mengubah jalannya perang di Libya dan Azerbaijan.Sorotan Kilicdaroglu ini pun dianggap sebagai kepanjangan tangan Barat yang tidak ingin melihat Turkiye mandiri. Apalagi mandiri dalam urusan militernya.
Dalam isu pengungsi Suriah, tiga kandidat Presiden Turkiye selain Erdogan semua membawa narasi anti pengungsi Suriah krn keberadaan pengungsi Suriah ini dianggap telah menjadi persoalan domestik Turkiye yang serius. Sementara Erdogan sendiri akan mengirimkan kembali pengungsi Suriah dengan rasa hormat tanpa paksaan jika Suriah sudah aman. Erdogan tidak mau pengungsi Suriah dipaksa kembali untuk dihabisi oleh milisi-milisi yang telah mengusir mereka. Erdogan telah memperlakukan hampir 4 juta pengungsi Suriah dengan penuh hormat dan memposisikan mereka seperti kaum Muhajirin yang dimuliakan oleh kaum Anshar. Sikap Erdogan ini penuh resiko karena menjadi senjata oposisi untuk menjatuhkannya dalam kampanye mengingat begitu banyak juga warga Turkiye yg anti pengungsi Suriah.
Pada saat yang sama, Turkiye juga menghadapi persoalan penurunan harga mata uang Liranya sebagai akibat perlawanan Erdogan terhadap sistem riba yang sudah sangat mengakar di dunia, bukan saja di Turkiye. Efeknya, harga-harga barang menjadi mahal dan dianggap sangat memberatkan. Persoalan ini mengalahkan pencapaian fantastis Erdogan dalam berbagai sektor lainnya. Pamor Erdogan menurun.
Tapi Erdogan adalah politisi ulung. Ia dikabarkan baru saja menggratiskan gas rumah tangga selama setahun penuh bagi semua warga Turkiye.Erdogan juga menampilkan semua capaian pembangunannya dan kemandirian Turkiye. Erdogan dan partai AKP-nya selama 20 tahun (sebagai Perdana Menteri dan sekali sebagai Presiden) telah melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh penguasa2 sekuler Turkiye dari CHP dalam 70 tahun kekuasaannya. Upaya Erdogan di hari2 menjelang pemilu telah cukup berhasil menarik perhatian kaum muda sehingga muncul hasil survey terbaru yang memenangkan Erdogan. Terbaru massa Erdogan hadir membludak dalam kampanye Erdogan di kota Izmir dan Ankara yang merupakan dua Kota di Turkiye yang dikuasai partainya Kilicdaroglu.Bahkan kehadiran massa Erdogan di Izmir telah membuat terkejut partai-partai oposisi. Begitu juga dengan kehadiran massa Erdogan di Ankara. Erdogan mengatakan, ia lebih peduli pada kehadiran massa di setiap kampanyenya ketimbang hasil survey. Tapi meskipun demikian, Erdogan sendiri mengakui beratnya lawan kali ini.
Minggu depan, Kilicdaroglu dan Erdogan akan mengadakan kampanye di Istanbul sebagai kota paling padat. Massa Erdogan diprediksi akan meledek. Itu karena Erdogan meyakini bahwa ini bukan sekedar Pilpres normal, tapi pertarungan abad kebangkitan Turkiye. Turkiye yang akan kembali menjadi negara kecil atau Turkiye yang kuat secara militer dan tidak tunduk kepada Barat dan akan terus berperan dalam mendorong perdamaian dunia. Harus diakui, eksistensi Erdogan dalam panggung politik Turkiye bukan saja berhasil mengeluarkan negera tersebut dari status sebagai negara sakit ke negara kuat, namun juga berhasil membantu umat Islam dan orang-orang lemah di berbagai belahan dunia serta memperkuat narasi Islam di pentas peradaban dunia.
Sebagai politisi kaliber dunia, Erdogan konsisten dengan identitas keislamannya dan membawa narasi Islam politiknya di panggung dunia.Erdogan juga selalu menjadi orang pertama yang bersuara saat Alquran dibakar di Eropa, saat Islam dihina. Erdogan membantu banyak negara muslim. Bahkan juga membantu banyak negara non muslim.Di level internasionalnya, Erdogan bukan saja membantu para pengungsi Suriah, namun juga membantu muslim Azerbaijan dalam perang melawan Armenia. Dia juga mengirim pasukan melindungi Qatar saat hendak dihancurkan para musuh regionalnya. Erdogan juga hadir membela pemerintahan sah Libya dari rongrongan milisi-milisi dukungan Barat.
Pada intinya, meskipun tentu saja ada muslim sendiri yang tidak menyukai kiprah Erdogan ini, tapi secara umum nama Erdogan sangat harum dari Timur hingga di Barat. Pertanyaannya sekarang seperti tertulis di judul, apakah dunia Islam siap jika kehilangan Erdogan sebagai salah satu pemimpin Muslim terkuat yang pernah ada di zaman modern? Apakah Dunia Islam yang sedang berjuang mewujudkan kebangkitannya akan siap kehilangan Erdogan sebagai salah satu pemimpin terbaik dunia Islam? Menurut saya, kita harus siap. Umat Islam harus bangkit dengan kekuatan kolektifnya tanpa menyandarkan hanya kepada satu dua orang. Negara-negara muslim mesti melahirkan Erdogan-erdogan baru yang bisa memartabatkan negerinya, pemimpin-pemimpin yang hanya tunduk dan sujud kepada Allah, bukan kepada manusia. Tapi meskipun demikian, saya tidak ragu bahwa Erdogan akan menenangkan Pilpres Turkiye.
Teuku Zulkhairi
Pembaca berita-berita Turkiye dan dunia Islam