Kisah Inspiratif Perawat Aceh Kini Bekerja di Arab Saudi
Bekerja di luar negeri bisa menjadi impian sebagian pemuda pemudi di Indonesia yang menjadikan sebuah tantangan sekaligus pengalaman yang tidak terlupakan. Seperti halnya perawat asal Aceh bernama Nasyrah, yang merupakan alumni Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Jabal Ghafur, Kabupaten Pidie lulusan tahun 2019.
Hal tersebut dibenarkan oleh Busyra,S.Kep., Kasubbag Kemahasiswaan dan Alumni (Mahalum) STIKes Jabal Ghafur Sigli, saat dikonfirmasi Senin (13/11/2023).
Menurut keterangan Busyra, S.Kep., bahwa Nasyrah, lulusan STIKes Jabal Ghafur kelahiran Sigli ini , telah bekerja 18 Bulan di Shams Al Tadawi Medical Clinic Arab Saudi.
Melalui WhatsApp messenger, Nasyrah menceritakan kisahnya yang kini bisa bekerja di klinik Shams Al Tadawi Medical, yang jarak tempuh bermil-mil meninggalkan kota kelahirannya dengan tujuan mengejar impian dan pengalaman baru diluar negeri.
Begini kisahnya….
Setelah lulus dari STIKes Jabal Ghafur sempat menggangur beberapa bulan dan pernah mencoba melamar di beberapa Rumah Sakit yang ada di daerahnya dan sekitarnya bahkan ke Provinsi. Belum sempat di terima di Rumah Sakit daerah sudah ada pengumuman lowongan pekerjaan di Wisma Atlit Kemayoran Jakarta Pusat, yang memang sebelumnya dia mengajukan lamaran sebagai perawat relawan Covid-19.
“Saya ikut tahapan tes dan alhamdulillah lulus,” ujarnya.
Selama beberapa bulan Nasyrah menjadi relawan Covid-19 di Wisma Atlit Jakarta, dalam benaknya terbersit impian untuk bekerja di luar negeri.
“Saya tidak mau hanya terpaku ditempat ini saja, saya harus kembangkan karirnya sampai ke luar negeri. Disela-sela libur saya mencoba ikut les atau kursus Bahasa Inggris untuk mempersiapkan diri mengikuti program Government To Government (G To G) ke Jerman atau ke Jepang,” ungkapnya.
Setalah 1 tahun bekerja di Wisma Atlit Kemayoran Jakarta Pusat sebagai Relawan Covid-19 dan sambil menunggu dibukanya program Government To Goverment (G To G) ke Jerman atau ke Jepang, lalu ada informasi Lowongan Kerja ke Arab Saudi.
“Saya mengurungkan niat ke Jerman atau Jepang. Bismillah, percaya diri dan modal nekat saya mengikuti berbagai tahapan tes yang dilaksanakan di Jakarta yang lumanyan rumit dan sengit persaingannya. Alhamdulillah setelah mengikuti tes saya dinyatakan lulus bekerja di Klinik Shams Al Tadawi Arab Saudi,” jelasnya.
Bekerja di luar negeri, tentunya mempunyai hambatan tersendiri terutama terkait dalam budaya dan bahasa yang digunakan penduduk setempat.
“Alhamdulillah, selama di sini saya tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa berbahasa Arab. Dalam berkomunikasi pun kami menggunakan dua bahasa, bahasa Arab saat berkomunikasi dengan pasien dan bahasa Inggris saat komunikasi dengan dokter,” lanjutnya.
Tentunya pengalaman ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Nasyrah, di mana ia menemukan banyak orang dari berbagi negara dan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada mereka.
Nasyrah sangat terharu sekaligus bangga menjadi seorang perawat karena dengan profesi itu dapat mengantarkannya ke Arab Saudi dan bisa melaksanakan ibadah haji. Dia juga sangat beruntung menjadi perawat karena selain pekerjaannya yang mulia, yaitu merawat orang sakit, tapi profesi ini juga memungkinkan untuk bisa berkeliling dunia asalkan mau berusaha sert mendapatkan penghasilan yang lumayan besar.
Mendapatkan pekerjaan yang diinginkan dan fasilitas yang membahagiakan, ditambah dengan bonus bisa beribadah di Baitullah membuat Nasyrah berat untuk meninggalkan pekerjaan ini. Namun, bekerja di luar negeri tidak untuk selamanya karena pada waktunya harus kembali ke tanah air.
Kepada perawat Aceh khususnya Alumni STIKes Jabal Ghafur, Nasyrah berpesan tidak usah takut bekerja di luar negeri, dia
menyebutkan kompetensi tenaga perawat Aceh tidak kalah dengan tenaga kesehatan luar negeri. Ia menilai perawat Indonesia mampu bersaing dengan perawat luar negeri.
“Kelemahan kita mungkin dari sisi bahasa, kalau kompetensi Insya Allah kita mampu bersaing, saya sudah buktikan,” ungkap Nasyrah dengan penuh semangat.
Nasyrah berharap juga kepada institusi pendidikan keperawatan bisa membidik pangsa pasar lowongan kerja luar negeri, dengan mempersiapkan lulusan yang siap Go Internasional tentunya mampu berbahasa asing dengan baik.
Selain itu, kepada rekan-rekan sejawat Nasyrah mengajak supaya terus belajar dan mencari pengalaman ke mana pun, bahkan sejauh mungkin meninggalkan tanah air. Namun, setelah itu kembalilah untuk tanah air karena pada saat itu kita akan merasakan bagaimana rasanya rindu dan cinta yang begitu mendalam terhadap tanah air sendiri.