Muhammadiyah Harus Bersih Dari Jaringan Islam Zionis

Dulu bangsa Indonesia ada istilah londo ireng yang dimaknai orang nusantara sebelum menjadi negara Indonesia sebagai antek, kacung, pengkhianat, penjilat, babu penjajah, dan kaki tangan kolonialis yang lebih memilih memihak penjajah daripada merdeka dengan perlawanan.

Sebuah gambaran zaman itu bahwa mental kacung penjajah telah terjadi pada nenek moyang pada generasi nusantara dulu kala yang sampai hari ini ternyata masih mendarah daging bagi sebagian kecil generasi penerus. Meskipun kini era modern serba teknologi canggih, akan tetapi penjajahan masih terjadi pada beberapa negara khususnya Palestina saudara bangsa Indonesia yang pernah merasakan penjajahan.

Negri syam yang termasuk tanah para nabi dan tanah keberkahan itu tercoreng oleh kekuatan kolonialis yang disebut zionisme. Kekuatan Zionis kerap kali dianggap bagian dewa dunia yang seolah tak bisa dilawan, dikarenakan bagian elit global yang dapat banyak mempengaruhi banyak negara agar tidak melawan. Zionis Israel berkedok Yahudi hanya untuk merebut tanah Palestina, padahal Israel ini murni Zionis-Salibis-Kolonialis yang ideologis. Bahkan kekuatan proxy zionis Israel kini telah banyak mempengaruhi orang Indonesia yang menjadi kacung cecenguk budak proyek zionis Israel salibis kemanusiaan.

Masuknya jaringan zionis Israel ke Indonesia ini melalui tangan-tangan tokoh agama maupun tokoh kontroversial yang dianggap memiliki kharismatik yang tinggi sekaligus kekuatan sosial-politik yang tidak dapat dihukum apalagi dipenjarakan.

Beberapa ormas, kelompok studi, pusat kajian, dan lingkar kampus menajdi jalan masuk proyek zionis Israel untuk mempengaruhi orang Indonesia yang bermental londo ireng, mental kacung, mental materialistis, mental mata-mata dan mental penghancur bangsa sendiri dengan kedok serta dalih toleransi kedamaian dunia.

Indonesia dan Muhammadiyah harus bisa melihat fenomena zionis nusantara ini agar tidak tumbuh serta berkembang banyak lagi meluas yang dapat mengakibatkan kerusakan semangat perjuangan. Untuk Muhammadiyah sendiri harus bisa mengambil posisi menjarak jauh dengan zionis nusantara yang selalu berupaya merayu dengan ide gagasan serta diskursus kedamaian toleransi yang justru standar ganda, hipokrit dan destruktif. Sebab bilamana sedikit saja masuk dalam Lingkungan dan Lingkaran zionis nusantara dengan akses global atau pemerintahan sekalipun, akan membuat ormas manapun menjadi budak penjajah secara soft.

Bahayanya ruang, forum, seminar, agenda, dan proyek yang bernuansa zionis Israel di nusantara dengan cara menyampaikan gagasan toleransi zionis, keramahan zionis, kemanusiaan zionis dan kedamaian zinois yang diinterpretasikan oleh para zionis ireng atau zionis Nusantara dengan berbagai cara, berbagai komunitas, berbagai komunikasi, dan berbagai ruang seolah maju lagi modern. Yang padahal hanya untuk menutupi kedok kejahatan dan dosa zionis Israel yang telah banyak membunuh masyarakat Palestina khususnya wilayah gaza maupun tepi barat. Perjuangan kemerdekaan Palestina ditanggung internasional bahkan di perserikatan bangsa-bangsa pun selalu saja mengalami kelemahan.

Palestina yang harusnya menjadi sebuah negara dan negri yang damai, sejahtera dan aman menjadi sebuah fatamorgana akibat dari perlakuan zionis Israel sangat penjajah salibis dunia. Masyarakat muslim sedunia dan masyarakat dunia pro kemanusiaan tentu harus terus memberi dukungan kemanusiaan atas tragedi pembantantaian serta genosida atas Palestina.

Muhammadiyah harus bersih dari Jaringan Islam Zionis nusantara yang semakin marak banyak membesar, akibat agenda proyeknya yang begitu kuat untuk melemahkan pola pikir masyarakat Indonesia agar tidak banyak berusara anti Israel oleh mereka. JIZ atau Jaringan Islam Zionis ini masuk dalam 3 (tiga) kelompok islam yang cukup berbeda kekuatan massanya.

Pertama, JIZ dengan kutub liberal-modernis kerap kali bagian dari agen zionis Israel yang bukan bernuansa islam tajdid melainkan islam talbis, sehingga Muhammadiyah harus bersih dan mampu terhindar dari kutub JIZ ini yang bahkan mulai mempengaruhi kader Muhammadiyah yang cenderung sepilis.

Kedua, dengan kutub tradisionalis-konservatif yang juga jadi agen zionis Israel nusantara yang paling mudah dipengaruhi dengan sentuhan keramahan dan ketoleransian yang justru teledor, kerap kali barisan ini bagain dari JIZ yang bahkan banyak mendapat bantuan termasuk bersifat pendanaan. Sehingga Muhammadiyah pun harus jauh dari jaringan islam zionis dengan kutub kedua ini, sebab kader Muhammadiyah yang bernuansa kultural awam tradisional bisa sangat mudah dipengaruhi agen JIZ yang bahaya ini.

Ketiga, dengan kutub Ekslusifisme-Feodal yang juga secara tidak sadar terselubung bagaikan agen zionis Israel nusantara yang kerap kali melawan arus gerakan pembelaan Palestina di Indonesia dan mendapat kelompok kajian berkedok taat ulil amri maupun arabian tapi antipati pada geopolitik Palestina.

Jaringan Islam zionis model kelompok ini sangat ekslusif, merasa paling murni dalam pemahaman islam, memandang mudah kafir yang lain serta tidak punya kepedulian atas gerakan apapun terhadap Palestina. Sehingga Muhammadiyah juga harus bisa menghindari jaringan ini yang dapat mempengaruhi warga Muhammadiyah yang cenderung berdalih sunnah, anti khawarij dan taat ulil amri tapi menutup mata melihat tentang kabar Palestina bahkan cenderung selalu melihat sisi lain menyudutkan yang malah menguntungkan zionis Israel. Itulah Muhammadiyah harus bisa bersih dan wajib menutup pada jaringan zionis Israel nusantara yang hanya dapat merusak perjuangan islam di mata dunia untuk Palestina.

Lingkungan Muhammadiyah harus jauh dari berbagai agenda jaringan zionis sekali pun menawarkan sesuatu yang menyinggung kemanusiaan, keislaman dan kedamaian padahal realitas kenyataannya adalah penjajah dan pembunuh manusia di negeri Palestina yang padahal ini zaman modernitas.

Di Indonesia sudah ada beberapa daerah sebagai benih dan pintu masuk zionis Israel meskipun itu atas nama perdamaian terhadap Yahudi atau kemanusiaan, sebab dibaliknya proyek agenda zionis melalui lembaga, NGO, Foundation atau lainnya yang ujungnya hanya untuk melemahkan perjuangan pembelaan kepada Palestina sekaligus untuk membangun jaringan zionis nusantara baik kepada warga agama Islam ataupun agama lainnya.

Muhammadiyah sebagai ormas islam berkemajuan dan tajdid pembaharuan harus bersih dari laten zionis Israel. Jaringan Islam zionis merupakan bibit dari Jaringan islam liberal dan Jaringan islam kejawen yang menyatu dengan kesamaan paradigma terhadap yahudi zionis Israel yang dianggap sebagai bangsa elit dunia untuk dihormati. Pergerakan JIZ memang cenderung lunak, soft, elitis, bahkan sangat mewah penuh dengan nilai material yang besar, itulah yang membuat adanya zionis Israel nusantara yang bercokol di Indonesia khususnya mereka yang anti islam indonesia dan mereka yang nonis namun lebih memilih penjajah sebagai bentuk tameng serta back up pembelaannya.

Muhammadiyah harus bersih dari jaringan islam Zionis yang telah mendarah daging bercokol di negeri ini yang sangat sarat akan penyimpangan, penyesatan dan pembebasan agama atas nama freedom Freemasonry yang sangat mengancam eksistensi islam sebagai agama yang yang paripurna dan rahmatan Lil alamin di Indonesia.

Ditulis Oleh : As’ad Bukhari, S.Sos., MA_(Analis Intelektual Muhammadiyah Islam Berkemajuan)_

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *