Lafadz – Lafadz Takbir Dua Hari Raya

Tidak ada lafadz takbir hari raya khusus yang diriwayatkan secara mar’fu kepada Rasulullah _shalallahu’alaihi wa sallam_, hanya saja ada beberapa riwayat dari shahabat, berikut riwayatnya :

1. Lafadz Takbir yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud _radhiyallahu ‘anhu_:
اللهُ أكْبَرُ، اللهُ أكْبَرُ، لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ، والله أكْبَرُ الله أكبر ولِلَّهِ الحَمْدُ.
(HR. Baihaqi dengan sanad yang shahih).

2. Lafadz Takbir yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas _radhiyallahu ‘anhu_:
اللهُ أكْبَرُ، اللهُ أكْبَرُ، اللهُ أكْبَرُ، ولِلَّهِ الحَمْدُ، اللهُ أكْبَرُ وَأجَلُّ اللهُ أكْبَرُ عَلَى مَاهَدَانَا.

(HR. Baihaqi dengan sanad yang shahih).

3. Lafadz Takbir yang diriwayatkan dari Salman Alfarisi _radhiyallahu ‘anhu_:
اللهُ أكْبَرُ، اللهُ أكْبَرُ، اللهُ أكْبَرُ.

4. Al-Imam Asy-Syafii _rahimahullah_ mengatakan baik ditambahkan :
الله أكبرُ كبيراً، والحمدُ للَّه كثيراًَ، وسُبْحانَ اللهِ بُكرةً وأصيلاً، لا إلهَ إلا اللهُ، ولا نعبدُ إلا إيَّاه، مخلصين له الدِّينَ ولو كره الكافرون، لا إله إلا اللهُ وحدَهُ، صدَقَ وَعْدَه، ونصرَ عبدَه، وهَزَمَ الأحزابَ وَحْدَه، لا إله إلا الله واللهُ أكبرُ كبيرا.

5. Al-Imam Ash-Shan’ani _rahimahullah_ mengatakan :
صِفَاتٌ كَثِيرَةٌ وَاسْتِحْسَانَاتٌ عَنْ عِدَّةٍ مِنْ الْأَئِمَّةِ، وَهُوَ يَدُلُّ عَلَى التَّوْسِعَةِ فِي الْأَمْرِ، وَإِطْلَاقُ الْآيَةِ يَقْتَضِي ذَلِكَ
Penjelasan cara (takbir) yang banyak dan bagus dari para imam menunjukkan akan luasnya masalah ini, kemutlakan ayat menunjukkan yang demikian itu.

6. Al-Imam Ibnu Hajar _rahimahullah_ mengatakan :
وأما صيغة التكبير فأصح ما ورد فيه ما أخرجه عبد الرزاق بسند صحيح عن سلمان قال: كبروا الله: الله أكبر الله أكبر الله أكبر كبيرا.
Adapun redaksi takbir, maka yang paling shahih adalah lafadz yang dikeluarkan dari riwayat Abdurrazaq dengan sanad yang shahih dari Salman, ia mengatakan Agungkanlah Allah :
اللهُ أكْبَرُ، اللهُ أكْبَرُ، اللهُ أكْبَرُ كَبِيْرًا.


*Waktu Memulai dan berakhirnya Takbir*

Takbir hari raya idul Fitri dan idul adha terbagi kepada dua, yaitu :

1⃣Takbir Mutlak, artinya takbir yang tidak terikat dengan shalat lima waktu. Waktu memulainya adalah :
👉Jika hari raya idul Fitri maka dimulai setelah terbenam mata hari akhir ramadhan hingga imam naik ke mimbar untuk shalat hari raya.
👉Jika hari raya idul adha maka dimulai setelah terlihat hilal pada tgl 1 Dzulhijjah hingga terbenam matahari pada tgl 13 Dzulhijjah.

2⃣Takbir Muqayyad, artinya takbir yang terikat dengan shalat lima waktu, takbir ini dilantunkan setiap kali selesai shalat fardhu yang lima waktu. Waktu memulainya adalah :
👉Jika shalat hari raya idul Fitri maka dimulai setelah terbenam mata hari akhir ramadhan hingga imam naik ke mimbar untuk shalat hari raya, dalam hal ini waktu takbir Muqayyadnya hanya tiga waktu shalat, yaitu shalat magrib, isya dan shubuh.
👉Jika hari raya idul adha maka takbir dimulai setelah shubuh pada tgl 9 Dzulhijjah (hari Arafah) hingga shalat ashar pada tgl 13 Dzulhijjah.

Demikianlah secara ringkas lafadz-lafadz takbir hari raya dan waktunya, karena tidak ada dalil khusus dari Rasulullah _shalallahu’alaihi wa sallam_ tentang lafadz ini, maka cukup bagi kita mengikuti apa yang telah diwariskan oleh shahabat beliau dan ulama-ulama yang komitmen berjalan di atas petunjuk mereka.

Yang tidak kalah penting ialah berlapang dada ketika mendapatkan lafadz takbir orang yang berbeda dengan kita, selama lafadz yang dilantunkan itu ada contohnya dari para shahabat atau ulama yang dikenal konsisten mengikuti peninggalan shahabat tersebut.

🤲Akhirnya, hanya kepada Allah lah kita memohon agar selalu berjalan di atas petunjuk-Nya, amin…


✍ BNA, Senin 9 Dzulhijjah 1442H/19 Juli 2021M
ibnu Selian

http://t.me/hattaselian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *